Komponen Belajar Dan Pembelajaran
Komponen Belajar Dan Pembelajaran |
A. Pengertian Komponen Pembelajaran
Komponen merupakan bagian dari sistem yang mempunyai peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses pembelajaran. Komponen pendidikan berarti adalah bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajarB. Komponen-komponen pembelajaran
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses pendidikan minimal terdiri dari 6 komponen. Berikut akan kami uraikan satu persatu komponen-komponen tersebut.
1. Peserta didik adalah pribadi yang kompleks
Rousseau memandang anak sebagai seseorang yang memiliki jiwa yang bersih dan karena lingkungan maka ia jadi kotor. Berbeda dengan pandangan di atas maka menurut psikologi modern, anak adalah suatu organisme yang hidup yang mereaksi, berbuat, dan sebagainya. Organisme yang hidup memiliki suatu kebutuhan, minat, kemampuan, dan masalah-masalah tertentu. Ia bersifat unik, memiliki bakat dan kematangan berkat adanya pengaruh-pengaruh dari luar, sehingga membentuk pribadi anak menjadi kompleks.2. Tujuan mengenal peserta didik
Pendidik mengenal peserta didik dengan maksud agar pendidik dapat membantu pertumbuhan dan perkembangannya secara efektif. Mengenal dan memahami peserta didik sangat penting agar pendidik dapat menentukan bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur belajar yang serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan.Banyak aspek dari pribadi peserta didik yang perlu di kenala, adalah sebagai berikut
a. Latar belakang masyarakat
Kultur masyarakat dimana peserta didik tinggal, besar pengaruhnya terhadap sikap peserta didik. Latar belakang kultur ini menyebabkan para peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama, politik, masyarakat lain dan cara tingkah lakunya
b. Latar belakang keluarga
Situasi di dalam keluarga besar berpengaruh pada emosi, penyesuaian sosial, minat, sikap, tujuan, disiplin, dan perbuatan peserta didik di sekolah. Semua masalah apapu yang terjadi didalam keluarga akan berpengaruh terhadap sikap, dan tingkah laku,dan lainnya sehingga pendidik sering mengalami kesulitan untuk memahaminya. Pendidik harus mengenal situasi dan kondisi dalam keluarga peserta didik.
c. Tingkat inteligensi
inteligensi seseorang di pengaruhi oleh perasaan dorongan, rasa aman dan sebagainya Tingkat intelegensi dapat digunakan untuk memperkirakan keberhasilan seorang peserta didik
d. Hasil belajar
Pendidik perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar peserta didik yang diperoleh sebelumnya. Hal yang perlu diketahui adalah penguasaan belajar dan hasil belajar dengan begitulah pendidik dapat mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan dapat memperkirakan hasil kemajuan hasil belajar peserta didik selanjutnya.
e. Kesehatan badan
Keadaan kesehatan dan pertumbuhan ini besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan dan penyesuaian sosial mereka kalau pendidik mengenal data tentang kesehatan dan pertumbuhan jasmani mereka , maka pendidik dapat mengusahakan pemberian bantuan kepada mereka seperti: memperbaiki prosedur mengajar, mengatur tempat duduk, memberikan bantuan seperlunya.
3. Guru / pendidik sekolah
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta "guru" yang juga berarti guru, tetapi arti harfiahnya adalah "berat" yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.Guru sebagai pendidik di sekolah yang secara langsung maupun tidak langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Karena itu kedudukan guru sebagai pendidik dituntut memenuhi persyaratan persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan
Menurut pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh Adams dan Dickey peran pendidik sangatlah luas meliputi
pendidik sebagai pengajar
pendidik sebagai pembimbing
pendidik sebagai pemimpin
pendidik sebagai ilmuwan
4. Orang tua dan lingkungan masyarakat
Kedudukan orang tua sebagai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati dalam lingkungan keluarga. Arinya orang tua sebagai pendidik utama dan berlandaskan pada cinta kasih keluarga atau anak yang lahir dari lingkungan keluarga mereka.Selain orang tua dan guru, pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan merupakan pendidik juga. Peran pemimpin masyarakat menjadi pendidik didasarkan pada aktivitas pemimpin dalam mengadakan pembinaan atau bimbingan. Pemimpin keagamaan sebagai pendidik, tampak pada aktifitas kerohanian manusia
5. Interaksi edukatif pendidik dan anak didik
Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat interaksi antara komponen komponen pendidikan. Terutama interaksi antara pendidik dan anak didik. Interaksi pendidik dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Tindakan yang dilakukan pendidik dalam interaksi tersebut mungkin berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan berupa alat pendidikan, dan metode pendidikanMetode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut antara lain :
a. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat "penyampaian" bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.
6. Tujuan
tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan kearah mana kegiatan akan dibawa sebagai unsur penting untuk suatu kegiatan maka dalam kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaikan. Tujuan memiliki nilai sangat penting dalam pengajaran bahkan barangkali dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajarnilai-nilai tujuan yang di kemukakan oleh Dimyati,dkk,2009 antara lain:
a. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan pendidik dan peserta didik dalam proses pengajaran
b. Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada pendidik dan peserta didik:
c. Tujuan pendidikan memberikan pedoman dan petunjuk kepada pendidik dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi peserta didik
d. Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat peragapendidikan yang akan digunakan; dan
e. Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/ tehnik penilaian pendidik terhadap hasil belajar peserta didik.
Kesimpulan
Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran, yaitu peserta didik, mengenal peserta didik guru, orang tua, metode, tujuan. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikanBagi setiap guru, dituntut untuk memahami masing-masing metode secara baik Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan kepada siswa, maka akan meningkatkan proses interaksi belajar mengajar. Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik
Sugandi, Achmad. 2005. Teori Pembelajaran. Semarang : UNNES Press
Dimyati,dkk.2009.Belajar dan pembelajaran.Jakarta Rineka Cipta
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar