Contoh Proposal PTK (penelitian tindakan kelas)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka
panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh
semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya
dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan
masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai
generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah
investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan
sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar serta
usaha yang tekun, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada
problemmatika ( permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.
Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah
bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus
diawali.
Sekolah adalah merupakan salah satu
mata rantai tersebut yang memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat
penting dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan
konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang
dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan
berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui berbagai mata pelajaran
termasuk salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kemampuan dasar, materi pokok, dan
indikator pencapaian hasil belajar yang dicantumkan dalam Standar Nasional
merupakan bahan minimal yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, di daerah,
sekolah atau guru dapat mengembangkan, menggabungkan, atau menyesuaikan bahan
yang disajikan dengan situasi dan kondisi setempat. Realitanya hasil belajar
siswa dalam materi IPA belum menunjukkan hasil yang diinginkan.
Salah satu Standar kompetensi yang
masih rendah hasil capaiannya adalah memahami cara perkembangbiakan mahkluk
hidup. Dari empat standar kompetensi yang ada pada standar kompetensi ini,
kompetensi dasar yang perlu ditingkatkan kualitas pembelajarannya adalah
mengidentifikasikan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Kondisi itulah
yang terlihat di dalam hasil belajar siswa kelas VI SDN no. 04 Kempo.
Hal itu dapat diketahui dari
rata-rata nilai harian siswa. Pada satu kali ulangan harian dan satu kali nilai
tugas yang diadakan guru dengan kompetensi dasar mengidentifikasi cara
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan menunjukkan 60% siswa mendapatkan nilai
kurang dari 60.Hasil nilai tersebut dikatakan rendah karena belum bisa mencapai
KKM yang telah ditentukan yaitu 60.Nilai – nilai tersebut dapat diartikan,
bahwa pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar tersebut relatif masih rendah.
Sebelum penelitian ini dilakukan,
guru memang belum mengoptimalkan berbagai sumber belajar bermakna yang bisa
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada kompetensi dasar tersebut. Guru
sebatas menggunakan metode ceramah serta penugasan kepada siswa. Dalam kegiatan
belajar mengajar guru hanya memberikan paparan materi dan contoh- contoh di
papan tulis, kemudian memberikan tugas untuk mengerjakan soal.
Dari uraian diatas, tanpa disadari
siswa dan guru hanya melakukan rutinitas yang sama setiap belajar IPA, karena
guru belum mengoptimalkan sumber belajar yang ada yang bisa memberikan
pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa, sehingga kualitas pembelajaran
IPA masih belum bisa memuaskan. Salah satu cara yang bisa memberikan pengalaman
belajar bermakna bagi siswa sehingga nantinya diharapkan bisa meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA pada kompetensi dasar mengidentifikasi cara
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan ini adalah dengan mengoptimalkna
pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar. Sumber belajar
tersebut di pilih karena di lingkungan alam sekitar SDN No. 04 Kempo banyak
tersedia tumbuhan dan hewan yang bisa di jadikan sebagai sumber belajar dan
juga bisa menjadi contoh nyata untuk menanamkan konsep pada siswa tentang
kompetensi dasar tersebut.
2. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan sebagaimana tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang
diajukan dalam proposal ini adalah:
Apakah melalui Pemanfaatan
lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan kualitas
belajar IPA bagi siswa kelas VI SDN No. 04 Kempo
3. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Memberikan
masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar IPA melalui
pemanfaatan sumber belajar lingkungan alam sekitar
2. Tujuan
Khusus
Untuk
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar
mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan kelas VI SDN No. 04
Kempo tahun pelajaran 2017/2018.
4. Manfaat
Penelitian
Dalam mengadakan penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam menjawab masalah yang dihadapi
di sekolah dalam mengajar mata pelajaran IPA. Oleh sebab itu penulis secara
rinci mengemukakan manfaat penelitian ini
1. Manfaat
Teoritis
a. Mendapatkan
pengetahuan baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA kompetensi dasar mengidentifikasikan cara perkembangbiakan tumbuhan dan
hewan bagi siswa kelas VI SDN No. 04 Kempo
b. Dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat
Praktis
a. Manfaat bagi
Siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA kompetensi dasar
mengidentifikasikan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan bagi siswa kelas
VI SDN No. 04 Kempo
b. Manfaat bagi
Guru, melatih guru dalam memodifikasi sekaligus memanfaatkan berbagai sumber
belajar dari lingkungan alam sekitar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA..
c. Manfaat bagi
Sekolah, memberikan pengetahuan umum tentang pemanfaatan sumber belajar dari
lingkungan alam sekitar khususnya pada pelajaran IPA untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Tinjauan
Pustaka
1. Landasan
Teori
- Belajar
Skinner
berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka
responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responnya
menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses
kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan
informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus
umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dsb ) supaya
mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
Belajar
dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar
mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah
pelajaran IPA.
- IPA
Ilmu alam (Inggris:natural
science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan
yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana
pun [1].
Sains (science) diambil dari kata
latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan
Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan
cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan
produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product
and process, inseparably Joint” (Agus. S. 2003: 11.
Sains sebagai proses merupakan
langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam
rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan
data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa
karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam
dapat berbentuk kuantitas.
- Sumber Belajar
Sumber belajar (learning
resources) adalah material pembelajaran (learning materials),
termasuk video, buku, kaset audio, CBT, dan program interactive video (IV), dan
paket pembelajaran yang mengkombinasikan lebih dari satu media (Dorrel: 1993,
xxi-xxii). Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan
kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu
optimalisasi hasil belajar (AECT, 1994). Sumber belajar dalam kawasan teknologi
pembelajaran mencakup pesan, teknik, alat, bahan, orang, lingkungan (AECT,
1994).
Pesan adalah pelajaran atau
informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan
data. Orang adalah manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan
penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan
pengelolaan sumber belajar. Bahan adalah sesuatu (biasa di sebut program atau software)
yang mengandung pesan untuk disajikan, melalui penggunaan alat atau pun oleh
dirinya sendiri. Alat adalah sesuatu (biasa disebut hardware atau
perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di
dalam bahan. Lingkungan adalah situasi sekitar di mana pesan diterima.
Fungsi
Sumber Belajar
a. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
b. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a)
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber
belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. (http://sigita.web.id/2010/07/konsep –
sumber-belajar/#more 299)
d. Sumber
belajar lingkungan
Lingkungan
merupakan salah satu sumber belajar menurut klasifikasi sumber belajar
berdasarkan konsep teknologi pendidikan. Secara mudah klaifikasi tersebut
dsingkat POBATEL. P=Pesan, O=Orang, B=Bahan, A=Alat, TE=Teknik, dan
L=Lingkungan. Dengan jembatan ingatan tersebut diharapkan mudah dalam mengingat
klasifikasi tersebut.
Menurut konsep Tripusat Pendidikan, ada tiga pusat
pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tiga pusat itu
adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Abdul Gafur (2001: 22) mengklasifikasi lingkungan yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar menjadi tiga, yaitu: lingkungan masyarakat, lingkungan alam, dan
lingkungan sekolah.
e. Lingkungan
alam
Lingkungan
alam adalah segala sesuatu yang fisik yang ada di alam semesta ini yang berbeda
dengan lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Sebagai contoh adalah
gunung, sungai, laut, pantai, hutan, air terjun, persawahan, perkebunan,
pertambangan dan lain sebagainya.
Lingkungan
alam sangat bermanfaat sebagai sumber belajar. Mengapa? Karena banyak mata
pelajaran yang dipelajari di sekolah memerlukan sumber informasi yang berasal
dari alam. Di samping itu, siswa akan lebih mengenal lingkungan dimana ia hidup
di sekitarnya.
Pengenalan
siswa yang mendalam terhadap lingkungan alam akan menimbulkan rasa memiliki
yang besar. Oleh karenanya, siswa memiliki pengetahuan untuk tidak merusak,
mencemari, dan berbagai bentuk kedzaliman. Pada akhirnya alam semesta dapat
memberikan manfaat yang besar terhadap umat manusia. Sebaliknya, manusia juga
bermanfaat bagi alam semesta.
B. Kerangka
pemikiran
Yang menjadi fokus permasalahan
dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran IPA khususnya kompetensi dasar
mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan yang masih belum
sesuai dengan harapan. Kekurang berhasilan tersebut disebabkan oleh kurangnya
pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar dan guru adalah
sebagai satu satunya sumber belajar bagi siswa sehingga hasil belajar masih
kurang maksimal. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan
kreativitasnya. Di samping itu, dari sisi siswa sendiri juga masih terbiasa pasif.
Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi hal ini, perlu di
tambahkan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar dan lebih memberdayakan
siswa. Situasi kehidupan nyata dan lingkungan sekitar yang ada di sekitar siswa
merupakan sumber belajar yang sangat penting dan dapat memberi informasi dan
pengalaman belajar yang tidak terbatas bagi siswa. Ada banyak informasi, fakta
dan pengetahuan yang dapat digali dari situasi nyata dan lingkungan sekitar
guna mendukung rekonstraksi dan memperkaya pemahaman serta pengalaman belajar
siswa
Secara lebih konkret, kerangka
berpikir dalam penelitian ini adalah berawal dari permasalahan bahwa hasil
belajar IPA pada kompetensi dasar mengidentifikasi perkembangbiakan tumbuhan
dan hewan masih rendah kualitasnya. Agar hasil belajar siswa meningkat, perlu
ditentukan alternatif pemecahannya dengan cara melakukan penelitian tindakan
kelas yakni dengan menerapkan pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan alam
sekitar dalam pembelajaran IPA. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan
sebanyak tiga siklus. Pelaksanaan setiap siklus diobservasi, dianalisis, dan
direfleksi untuk menentukan perencanaan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
C. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan
kerangka berpikir yang telah diuraikan, dapat diajukan sebuah hipotesis
tindakan bahwa dengan memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar,
hasil belajar IPA kompetensi dasar mengidentifikasi perkembangbiakan tumbuhan
dan hewan siswa kelas VI SD Negeri 2 Pengadegan dapat meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu
penelitian
Penelitian
ini di laksanakan pada semester I tahun pelajaran 2010 /2011 yaitu mulai bulan
Agustus sampai dengan November 2010.
2. Tempat
Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di SD Negeri 2 Pengadegan dalam pembelajaran IPA siswa kelas VI
semester I tahun pelajaran 2010/2011. Alasan penelitian dilaksanakan di sekolah
tersebut karena peneliti merupakan guru kelas VI di sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data dan peluang waktu yang luas serta sumber belajar
di lingkungan sekitar yang cukup memadai.
B. Subjek Penelitian
Subyek dalam
peniltian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Pengadegan kecamatan
Pengadegan, Kabupaten Purbalingga dengan jumlah 19 siswa.
Pertimbangan
penulis mengambil subyek penilitiann tersebut karena siswa kelas VI telah mampu
dan memiliki kemandirian dalam pembelajaran IPA dan diyakini juga mampu
mengexplorasi kreatifitasnya terutama ketika sumber belajar yang disajikan
adalah lingkungan sekitar. Selain itu penulis juga guru kelas VI.
C. Sumber Data
Sumber data
dalam penelitian tindakan kelas ini berasal dari subyek penelitian yaitu siswa
kelas VI serta nilai ulangan harian siswa baik nilai ulangan harian sebelum
tindakan kelas maupun setelah dilakukanya tindakan kelas oleh guru.
D. Teknik dan alat pengumpulan data
- Teknik pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data dapat berbentuk tes maupun non tes. Namun dalam penelitian
tindakan kelas ini yang dipergunakan adalah teknik pengumpulan data berbentuk
tes. Pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 1996: 138).
Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi atau achievement
test yaitu test yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 1996: 139).
Tes
diberikan sesudah siswa yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang
akan diteskan yaitu tes ulangan harian. Mengingat penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas maka juga dipergunakan metode pengamatan (observe).
Maksudnya bahwa data dikumpulkan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan dari
satu siklus ke siklus berikutnya.
- Alat Pengumpulan data
Mengingat
teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk tes dan
observasi, maka alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah butir soal tes
ketrampilan menulis dalam bentuk uraian dan lembar observasi.
E. Validasi data
Teknik yang
digunakan untuk mengecek validitas data dalam penelitian ini adalah
trianggulasi teknik pengumpulan data.
F. Analisis data
- Klasifikasi Data
Klasifikasi
data merupakan pengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu untuk mencari
homogenitas yang diinginkan. Dalam penelitian ini klasifikasi digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dari kegiatan pemanfaatan lingkungan alam
sekitar sebagai sumber belajar..
2. Penafsiran Data
Penafsiran
data bertujuan untuk mengambil kesimpulan sementara data yang telah diperoleh.
Penafsiran merupakan langkah awal untuk pembahasan masalah secara mendalam.
3. Evaluasi Data
Data yang telah diklasifikasi
kemudian dievaluasi untuk mendapatkan kebenaran antara hasil penafsiran dengan
realitas sesungguhnya. Apakah data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dalam
penelitian atau tidak, apakah penafsiran yang disampaikan sesuai dengan rumusan
yang telah ditetapkan dan sebagainya. Hasil evaluasi dapat dipergunakan sebagai
feed back (umpan balik) untuk mengukur sejauh mana data yang diperoleh
dalam penelitian tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat ataukah tidak.
Apabila dirasa kurang dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka prosedur
penelitian dapat dilakukan secara berulang.
4. Penarikan Kesimpulan
Tujuan akhir
dari setiap penelitian adalah mendapatkan kesimpulan mengenai apa yang telah
disampaikan dengan hasil penelitian. Kesimpulan merupakan hasil tertinggi dalam
suatu penelitian. Dengan diperolehnya kesimpulan, maka masalah yang disajikan,
dibahas dan carikan jalan keluarnya akan nampak dengan jelas. Dengan demikian
maka kesimpulan merupakan penjabaran sistematis dari seluruh kegiatan
penelitian.
G. Indikator
kerja
Peningkatan
hasil belajar IPA siswa kelas VI (sebelum penelitian 60 % siswa memperoleh
nilai di bawah standar nilai KKM) Setelah siklus pertama diharapkan ada 80 %
siswa bisa mendapat nilai sama atau lebih dari standar KKM yang telah
ditentukan.
H. Prosedur
penelitian
1. Perencanaan
Tindakan
- Membuat lembar observasi untuk melihat suasana
pembelajaran, aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar dengan memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan sekitar
- Membuat analisa hasil ulangan harian setiap kali
siklus, untuk melihat apakah siswa kelas VI dalam proses belajar mengajar
ada peningkatan penguasaan materi dalam memahami kompetensi dasar
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan melalui pemanfaatan sumber belajar
dari alam sekitar.
2. Pelaksanaan
Tindakan
Guru
melaksanakan tindakan kelas dengan strategi pembelajaran cara belajar siswa
aktif melalui pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar yang
diterapkan dengan cara guru memaparkan materi secara jelas dengan sumber
belajar tersebut dan siswa di beri kesempatan pula untuk ikut aktif dalam
pembelajaran tersebut.
Kemudian
guru memberi penugasan kepada siswa setelah di lakukannya penyampaian materi
dengan memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar. Selain itu
guru juga sebagai fasilitator yang memberi penguat dan simpulan untuk kejelasan
materi IPA kompetensi dasar mengidentifikasi perkembangbiakan tumbuhan dan
hewan.
3. Observasi
Tindakan
Pada tahap
pemantauan dikumpulkan data dan informasi dari beberapa sumber untuk mengetahui
seberapa jauh efektifitas dari tindakan yang dilakukan. Data tentang penguasaan
materi melalui pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan alam diperoleh dari
nilai ulangan harian.
4. Analisis dan
Refleksi
Refleksi
adalah kegiatan yang mengulas secara kritis (reflective) tentang
perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Guru merefleksi
capaian hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan kemudian merumuskan
keberhasilan maupun kekurangannya untuk ditindaklanjuti dengan langkah-langkah
program berikutnya berupa penyempurnaan dan pengembangan.
Rencana
tindakan penelitian dilaksanakan atau disusun terperinci setiap siklusnya,
sesuai jadwal dan alokasi waktu berdasarkan rancangan penelitian. Bentuk
tindakan yang akan dilaksanakan dalam tindakan kelas pada tiap-tiap siklusnya
dijelaskan sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan
materi pembelajaran
2) Mempersiapkan sumber belajar dari
lingkungan alam sekitar yang diperlukan
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa
4) Mempersiapkan kelas dalam setting
yang berbeda ( diluar kelas)
5) Membuat lembar observasi tentang
aktivitas siwa selama proses belajar mengajar
- Tindakan
1) Pertemuan 1
a) Kegiatan
pendahuluan
Motivasi dan
apersepsi
b) Kegiatan
Inti
(1) Guru
menjelaskan materi dan memberikan contoh dengan menunjukkan sumber belajar dari
lingkungan alam sekitar
(2) Siswa
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat.
(3) Siswa
berlatih untuk menemukan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sumber belajar
sebagai contoh untuk di diskusikan bersama.
(4) Siswa
mendiskusikan materi.
c) Kegiatan
Penutup
(1) Siswa
membuat rangkuman
(2) Guru
memberikan tugas
2) Pertemuan 2
(dst)….
c. Observasi
dan Evaluasi
1) Mengamati
pelaksanaan proses belajar mengajar agar berjalan seoptimal mungkin
2) Mengamati
dan mencatat tindakan aktifitas siswa
d. Refleksi
1) Mengevaluasi
hasil pemantauan dan mengolah data hasil evaluasi serta menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan tindakan.
2) Mencatat
perkembangan kemampuan siswa.
3) Mengadakan
refleksi I dengan meneliti kembali tindakan yang telah dilakukan.
4) Memberi
penguatan dan motivasi kepada siswa agar belajar lebih giat.
Indikator
untuk melanjutkan ke siklus berikutnya adalah peningkatan hasil belajar yang
dicapai siswa dengan capaian minimal sekurang-kurangnya 80% siswa telah
mencapai nilai tuntas (di atas minimal)sesuai dengan kkm yang telah di
tentukan.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar