6 Macam Klasifikasi Sumber Belajar Menurut AECT Dan Ahmad Rohani
Klasifikasi Sumber Belajar |
Sumber belajar yang sebenarnya banyak sekali terdapat di mana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan Winataputra (199; 65 ) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
AECT (Association of Education CommunicaTechnology) melalui karyanya The Definition of Educational Technologi (1977) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam.
l. Message (pesan), yaitu informasi/ ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta arti, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.
2. People (orang) yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya, guru/dosen, tutor, peserta didik, dan sebagainya.
3. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori material, seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul , majalah, buku, dan sebagainya
4. Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan misalnya overhead projector, slide, video tape/recorder, pesawat radio/tv, dan sebagainya.
5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya, pengajaran berprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya
6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik; ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya . Juga lingkungan misalnya suasana belajar itu sendiri; tenang, ramai, lelah, dan sebagainya
Pengklasifikasian tersebut tidak terpisah, tapi saling berhubungan
Dalam kenyataan malah sulit dipisahkan secara partial, misalnya; saat guru menerangkan (proses pengajaran) cara penggunaan suatu alat dan memperagakan penggunaan alat yang dimaksud, setidaknya guru menggunakan 4 macam sumber belajar yang berperan di sana; guru, alatnya, topik/pesan/informasi yang dijelaskan tentang cara penggunaan alat tersebut, dan teknik penyajiannya yakni dengan peragaan
Ahmad rohani(2004) mengklasifikasikan sumber belajar dari versi yang lain Menurut sifat dasarnya sumber belajar ada 2 macam, sumber insani (human), dan non-insani (non-human). Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada 2 macam Learning resources by design (sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi) b. Learning resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan belajar), yaitu segala sumber belajar (lingkungan) yang ada di sekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Jadi sifatnya insidental/ seketika . Misalnya, toko, pahlawan,mesjid,pasar, dan sebagainya.
Sumber.
Ahmad rohani,2004, pengelolaan pengajaran, jakarta,: Rineka cipta
B.p. Sitepu,2014 pengembangan sumber belajar. Jakarta; raja grafindo
Syaiful Bahri djamarah dan aswan Zein ,2002. strategi belajar mengajar , Jakarta; Rineka cipta
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar