Rangkuman Materi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) TWK SKD CPNS 03
Rangkuman Materi (NKRI) |
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
A. Teori Negara
1. Definisi Negara
Menurut Kraneburk bahwa pengertian negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri (organization arising due the will of a group or his own people). Senada akan hal itu, menurut George Wilhelm Fredrich Hegel, bahwa pengertian negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal (a decency organization that appears as a synthesis of individual freedom and universal freedom).
2. Teori Terbentuknya Negara
a. Teori hukum alam (Plato dan Aristoteles), menurut teori ini, terjadinya negara adalah hal yang natural atau alami.
b. Teori kekuasaan/ kekuatan (Machiaveli). Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan penaklukan.
c. Teori ketuhanan/teokrasi (Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus), menurut teori ini terbentuknya negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar keinginan Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham bahwa raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga raja memiliki kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan, contohnya Inggris Raya pada zaman kerajaan.
d. Teori perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu), negara merupakan wujud perjanjian masyarakat sebelum bernegara dan kemudian menjadi masyarakat bernegara. Hal ini senada dengan pengertian negara oleh Jean Bodin bahwa negara adalah bentuk persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya
3. Teori Terjadinya Negara
a. Penaklukan/occupatie merupakan terbentuknya negara pada daerah atau wilayah kosong yang dikuasai. Hal ini terjadi pada Liberia yang diambil ali oleh para bekas budak negro orang Amerika yang selanjutnya Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.
b. Peleburan/fusi adalah penggabungan dua negara atau lebih menjadi suatu negara baru yang berdaulat contoh: Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara yaitu Jerman.
c. Pemecahan adalah terbentuknya suatu negara negara baru akibat negara lama pecah sehingga negara yang lama hilang atau tidak ada lagi. Contoh: Yugoslavia terpecah menjadi Negara Bosnia, Montenegro, dan Serbia.
d. Pemisahan diri atau separation merupakan terbentuknya suatu negara akibat suatu bagian wilayah ingin memisahkan diri dari suatu pemerintahan sehingga membentuk negara baru, akan tetapi hal ini berbeda dengan pemecahan. Dalam pemisahan diri, negara yang lama tetap ada. Contohnya negara India, yang dulunya merupakan daerah yang cukup besar kemudian terjadi pemisahan beberapa wilayah menjadi India, Pakistan dan Bangladesh.
e. Perjuangan atau Revolution adalah suatu wilayah yang belum memiliki negara akan tetapi berpenduduk dan kemudian di jajah dan selanjutnya mengadakan perlawanan atau revolusi sehingga membentuk negara baru. Contoh: Indonesia pada awalnya tidak ada, akan tetapi Belanda dan penjajah lain masuk dan menghancurkan kerajaan kerajaan yang ada dan kemudian menjajah kita. Terbentuklah dasar penyatuan kepulauan Indonesia, kemudian hadir Jepang yang menjajah lagi. Pada akhirnya para pejuang dan kaum revolusioner membentuk Negara Indonesia yang berdaulat sebagai NKRI.
f. Penyerahan atau pemberian kemerdekaan banyak terjadi pada negara negara bekas jajahan suatu kolonial seperti Inggris dan Prancis. Contohnya Kongo yang dimerdekakan oleh Prancis.
g. Pendudukan wilayah adalah terbentuknya suatu negara akibat terjadinya eksplorasi ke suatu wilayah yang berpenghuni akan tetapi tidak memiliki pemerintahan, contohnya Australia yang dihuni oleh suku Aborigin yang kemudian bangsa Inggris masuk dan membentuk koloni koloni menjadikannya negara Australia.
4. Bentuk Negara
a. Negara kesatuan adalah negara yang bersusun tunggal, artinya dalam negara tersebut hanya terdapat satu negara, sehingga tidak ada negara didalam negara.
b. Negara serikat atau federasi adalah negara yang bersusun jamak, dimana di dalam suatu negara masih terdapat negara lagi yang bisa disebut dengan negara bagian.
B. Sejarah Negara Indonesia
1. Sejarah Nama Indonesia
Sejarah Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa”. Adapun sejarah pemberian nama “Indonesia” adalah sebagai berikut:
a. Nan-hai
Menurut catatan bangsa Tionghoa, kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai atau Kepulauan Laut Selatan.
b. Dwipantara
Diberikan oleh bangsa India, nama yang diturunkan dari kata Sansekerta, dwipa, yang berarti pulau dan antara yang berarti luar atau seberang.
c. Nusantara
Sebutan Nusantara diberikan oleh seorang pujangga pada masa Kerajaan Majapahit, terinspirasi atas kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
d. Hindia Belanda/ Nederlandsch- Indie
Berasal dari bahasa latin indus dan nesos yang berarti India dan pulau-pulau di Samudera India.
e. Hindia Timur/To-Indo
Nama resmi yang dipakai pemerintah Jepang ketika menjajah Indonesia.
f. Indonesia
Tahun1900 nama “Indonesia” menjadi lebih umum di kalangan akademik di luar Belanda dan golongan nasionalis Indonesia menggunakan nama Indonesia untuk ekspresi politiknya.
Sarjana bahasa Indonesia pertama yang menggunakan nama “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda dengan nama Indonesisch Pers-Bureau di tahun1913.
2. Bersatunya Nusantara
Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram menunjukkan kejayaan yang dimiliki wilayah Nusantara dan pada waktu itu sejarah mencatat bahwa wilayah Nusantara berhasil dipersatukan dan mengalami kemakmuran yang dirasakan seluruh rakyat.
Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Gajah Mada adalah Mahapatih Majapahit yang sangat disegani, dia lah yang berhasil menyatukan Nusantara yang terkenal dengan “Sumpah Palapa” (sumpah yang menyatakan tidak akan pernah beristirahat atau berhenti berpuasa sebelum Nusantara bersatu).
3. Masa Penjajahan
a. Perang Perjuangan
1. Perang Rakyat Maluku 1817
Saparua
Pulau-pulau lain (Maluku)
>Pattimura (Thomas Matulessi)
2. Perang Paderi 1821 – 1827
Bonjol (Sumatera barat)
>Tuanku Imam Bonjol (Peto Syarif/Mohammad Shahab)
3. Perang Diponegoro 1825 – 1830
Gua Selarong
Banyumas
Kedu
Demak
Surakarta
Semarang
Grogoban
Rembang
Madiun
> Pangeran Diponegoro (Raden Mas Ontowiryo)
4. Perang Puputan/Perang Bali/Perang Buleleng 1846 – 1849
Buleleng (Bali)
> I Gusti Ngurah Rai
5. Perang Banjar 1859 – 1862
Banjarmasin
> Pangeran Antasari
6. Perang Aceh 1873 – 1905
Aceh
> Teuku Umar
> Panglima Polim
> Teuku Cik Ditiro
> Cut Nyak Dien
> Cut Meutia
7. Perang Tapanuli 1878 – 1907
Tapanuli (Sumatera Utara)
> Sisingamangaraja
b. Organisasi/ Gerakan
1. Budi Utomo 20 Mei 1908 Jakarta
> Dr. Wahidin Sudirohusodo
> dr. Sutomo
2. Sarekat Dagang Islam 1911 Surakarta
> Haji Samanhudi
3. Sarekat Islam 1912 Surabaya
> H. Oemar Said (H.O.S) Cokroaminoto
4. Muhammadiyah 18 November 1912 Yogyakarta
> K.H. Ahmad Dahlan
5. Indische Partij 25 Desember 1912 Bandung
Tiga Serangkai:
> Douwes Dekker
> Raden Mas Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara
> Dr. Cipto Mangunkusumo
6. Indische Vereeniging Oktober 1908 Belanda
> Noto Suroto
7. Perhimpunan Indonesia (PI) 1925
> Drs. Mohammad Hatta
> Mr. Ahmad Subardjo,
> Sukiman
> Ali Sastroamijoyo
> Sunaryo
> Sartono
> Iwa Kusumasumantri
8. Pemuda Indonesia 20 Februari 1927 Bandung
> Sartono
> Sunaryo
> Sutan Syahrir
> Suwiryo
9. Partai Nasional Indonesia (PNI) 4 Juli 1927 Bandung
> Ir. Soekarno
10. Partai Indonesia (Partindo) 30 April 1931 Bandung
> Mr. Sartono
> Ir. Sukarno
11. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) 1931
> Drs. Mohammad Hatta
> Sutan Syahrir
12. Taman Siswa 3 Juli 1922 Yogyakarta
> R.M. Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara
13. Partai Indonesia Raya (Parindra) 1935 Surabaya
> dr. Sutomo
14.Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) 24 Mei 1937 Jakarta
> Dr. Adnan Kapau Gani
> Mr. Sartono
> Mr. Wilopo
> Mr. Mohammad Husni
> Thamri
> Amir Syarifuddin
15.Gabungan Politik Indonesia (GAPI)1939 Jakarta
> Sutarjo Kartohadikusumo
c. Masa Penjajahan Jepang
1. Gerakan Tiga A 29 April 1942
> Syamsudin
Menggerakkan rakyat Indonesia untuk mendukung Jepang melawan sekutu.
Semboyan Gerakan Tiga A:
Nippon Pemimpin Asia
Nippon Pelindung Asia
Nippon Cahaya Asia
2. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) 9 Maret 1943
Empat serangkai:
> M. Hatta
> Ki Hajar Dewantara
> Ir. Sukarno
> Mas Mansyur
Mengerahkan tenaga rakyat Indonesia guna membantu Jepang berperang melawan Sekutu.
3. Jawa Hokokai/Himpunan Kebaktian Jawa 8 Januari 1944
> Orang-orang Jepang
> Ir. Sukarno
> Hasyim Ashari
Menarik simpati rakyat dengan memanfaatkan para tokoh Indonesia.
4.Cuo Sangi In/Badan Pertimbangan Pusat 5 September 1943
> Ir. Sukarno
Mengajukan usul kepada pemerintah jepang.
Menjawab pertanyaan pemerintah Jepang mengenai masalah politik.
Memberi saran pemerintah Jepang mengenai tindakan yang perlu dilakukan.
5. Masyumi
> Mas Mansyur
> Hasyim Asyari
Untuk memikat golongan Islam.
6. Heiho/Pembantu Prajurit
Memanfaatkan pemuda Indonesia menjadi prajurit Jepang.
7. PETA/Pembela Tanah Air 3 Oktober 1943
> Gatot Mangkupraja
Memberi latihan militer pemuda Indonesia untuk membantu tentara Jepang menghadapi serangan Sekutu.
d. Masa setelah Kemerdekaan
1. Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) 1 Maret 1945
Ir. Soekarno
Radjiman Wediodiningrat (ketua)
BPUPKI merumuskan:
Pernyataan Indonesia merdeka.
Pembukaan UUD 1945.
Batang tubuh UUD 1945.
2. Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Iinkai) 7 Agustus 1945
Ir. Soekarno
M. Hatta
Radjiman
Jepang menyerah pada sekutu setelah tragedi bom atom.
Para tokoh dipanggil Jenderal Terauchi ke Dalat, Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari Jepang.
3. Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945
Ir. Soekarno
M. Hatta
Golongan muda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
4. Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Ir. Soekarno
M. Hatta
Naskah proklamasi ditulis oleh Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik.
5. Sidang I PPKI 18 Agustus 1945
Keputusan:
Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945.
Penetapan dan pengesahan UUD 1945.
Pemilihan presiden dan wapres.
Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai pembantu presiden.
6. Sidang II PPKI 19 Agustus 1945
Keputusan:
Penetapan 12 menteri untuk membantu tugas presiden.
Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 propinsi.
7. Perundingan Linggajati 25 Maret 1947
Sutan Syahrir (Indonesia)
Van Mook ( Belanda)
Hasil:
Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Sumatra, Madura.
RI dan Belanda bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama RIS.
Indonesia-Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Belanda harus segera meninggalkan wilayah RI paling lama 1 Januari 1949
8. Agresi Militer Belanda I 21 Juli 1947
Persengketaan setelah Perjanjian Linggajati. Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah RI.
Belanda mendapat kecaman dari DK PBB yang memaksanya untuk menghentikan agresi.
9. Perjanjian Renville 17 Januari 1948
PBB membentuk KTN:
Wakil Indonesia: Richard Kirby (Australia)
Wakil Belanda: Paul van Zeeland (Belgia)
Penengah: Frank Graham (AS)
Hasil:
Belanda hanya mengakui Yogyakarta sebagai wilayah RI.
TNI harus hijrah ke RI.
RI merupakan bagian dari RIS.
Akan diadakan pemilu untuk membentuk dewan konstitusi RIS dalam waktu dekat.
10. Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948
Jenderal Sudirman
Syafruddin Prawiranegara.
Belanda menduduki ibukota RI, Yogyakarta.
Presiden Soekarno mengirimkan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara, untuk membentuk Pemerintah Darurat RI (PDRI) dengan ibukota Bukittinggi.
Belanda mendapat kecaman dari DK PBB dan memaksanya untuk kembali mengadakan perundingan.
11. Serangan Umum 1 Maret 1949 1 Maret 1949
Kolonel Soeharto
Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
Jenderal Sudirman
TNI melakukan serangan umum atas tentara Belanda yang menduduki Yogyakarta.
TNI berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Belanda keluar dari Yogyakarta.
12. Perjanjian Roem-Royen 7 Mei 1949
Moh. Roem (Indonesia)
Dr. Van Royen (Belanda)
Pasukan Belanda akan ditarik dari Yogyakarta.
Belanda menghentikan agresi militernya dan membebaskan semua tahanan politik BA
Belanda menyetujui RI sebagai bagian NIS.
RI akan turut serta dalam KMB
13. Konferensi Meja Bundar (KMB) 23 Agustus-2 November 1949
M. Hatta (Delegasi RI)
Sultan Hamid II (Delegasi BFO)
Van Maarseveen (Delegasi Belanda)
Hasil:
Belanda mengakui RIS sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
Penyerahan kedaulatan Desember 1949.
RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda.
Kedudukan RIS dan Kerajaan Belanda sejajar.
RIS akan mengembalikan semua hak milik dan membayar hutang-hutang Belanda setelah tahun 1942 sebesar 4,3 milyar gulden.
Status Irian Barat akan dibicarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
14. Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan
Pembentukan RIS: 16 Desember 1949 Pengakuan Kedaulatan di Belanda dan Indonesia: 27
Desember 1949
Presiden RIS: Ir. Soekarno
Perdana Menteri RIS: Drs. Moh. Hatta
Presiden RI: Mr. Asaat
Pengakuan kedaulatan di Belanda:
Ratu Yuliana dan PM Willem Drees ---> Drs. Moh. Hatta
Pengakuan Kedaulatan di Indonesia:
A.H.J. Lovink ---> Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sejak 27 Desember 1949, Belanda resmi mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
#Ancaman Disintegrasi Bangsa
1. PKI Madiun
Muso
Semaun
Dharsono
Amir Syarifuddin
Ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi komunis.
Muso ditembak mati.
Semaun dan Dharsono lari ke Rusia.
Amir Syarifuddin dan tokoh PKI dapat ditangkap dan dapat dijatuhi hukuman mati
2. DI/TII Jawa Barat
Kartosuwiryo
Tidak setuju dengan perjanjian Renville.
Ingin menyingkirkan Pancasila sebagai dasar negara.
Ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.
Melakukan Operasi Militer taktik pagar besi menggunakan ratusan ribu tenaga rakyat untuk mempersempit ruang gerak.
Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh Pasukan Siliwangi.
3. DI/TII Jawa Tengah
Amir Fatah
Kyai Sumolangu
Mengurus penggabungan laskar-laskar masuk ke dalam TNI
Dilakukan Operasi Guntur, pada tahun 1954 gerombolan dapat dicerai-beraikan
4. DI/TII Sulawesi Selatan
Abdul Kahar Muzakar
Ingin menduduki jabatan sebagai pemimpin APRIS
Menuntuk agar Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukkan dalam APRIS dengan nama Brigade Hasanuddin.
Dilakukan penyergapan oleh pasukan TNI dan Kahar Muzakar tertembak mati
5. DI/TII Aceh
Daud Beureuh
Status keistimewaan Aceh diturunkan menjadi karesidenan.
Dihentikan dengan jalan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh (MKRA).
6. DI/TII Kalimantan Selatan
Ibnu Hajar
Terjadi pemberontakkan kesatuan masyarakat tertindas
Melakukan operasi militer ke Kalimantan Selatan dan berhasil menangkap Ibnu Hajar yang akhirnya dihukum mati.
7. APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) Bandung Sulawesi Selatan
Kapten Raymond Westerling
Sultan Hamid II
Menuntut pemerintahan RIS dan Negara Pasundan mengakui APRA sebagai tentara Negara Pasundan.
Menuntut Negara Pasundan tidak dilebur ke dalam NKRI.
Melakukan kudeta terhadap Soekarno
Melancarkan ancaman pembunuhan pejabat negara.
Westerling melarikan diri ke luar negeri.
Sultan Hamid II berhasil ditangkap pada tanggal 4 April 1950
8. Pemberontakan APRIS Sulawesi Selatan
Andi Aziz
Menolak kedatangan TNI ke Sulsel karena suasana tidak aman dan terjadi demonstrasi pro kontra negara federasi.
Andi Aziz diultimatum 4x24 jam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan dipenjara 14 tahun
9. RMS (Republik Maluku Selatan) Maluku Selatan
Dr. CRS Soumkil
Tidak puas dengan terjadinya proses kembali ke NKRI.
Ingin mendirikan Republik Maluku Selatan pada 25 April 1950.
Pemberontakan berhasil ditumpas dengan dibayar oleh gugurnya Letkol Slamet Riyadi, Letkol Sudiarto, Mayor Abdullah.
Soumokil dapat di tangkap dan jatuhi hukuman mati.
10.
PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia)
Sumatera
Kolonel Ahmad Husen
Beberapa daerah merasa diperlakukan tidak adil pascapemilu I
Keinginan adanya otonomi yang luas
Operasi militer terbesar yang dipimpin AE Kawilarang berhasil kembali menguasai daerah.
11. PERMESTA (Piagam Perjuangan Rakyat Semesta) Sulawesi Utara
DJ Somba
Kolonel Ventje Sumual
Masyarakat di Manado tidak puas dengan keadaan ekonomi
Operasi militer untuk merebut kembali daerah yang sempat dikuasai PERMESTA
12. G 30 S/PKI Jakarta
DN Aidit
Ingin mengganti Pancasila dengan Komunis-Marxis.
Merebut kantor besar RRI dan Telkom yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhy Wibowo.
Gerakan pembersihan tokoh-tokoh PKI.
Menyatakan PKI sebagai partai terlarang.
Pembubaran PKI (era Soeharto).
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar