Mengidentifikasi Masalah Perencanaan PTK
Mengidentifikasi Masalah Perencanaan PTK |
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PTK , yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya, yang jika dibiarkan skan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa. Misalnya, ada sekelompok siswa yang secara terus-menerus membuat kesalahan yang sama, ada siswa yang suka membolos, atau hasil belajar siswa menurun secara drastis. Anda dapat mencari contoh lain dari pengalaman Anda sendiri. Masalah yang dirasakan guru mungkin masih kabur, sehingga guru perlu merenung atau melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. Hopkins (1993) menekankan bahwa pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
Dari uraian di atas barangkali dapat Anda cermati bahwa munculnya masalah memang pertama kali dirasakan oleh guru sebagai sesuatu yang masih kabur, namun guru memang menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Tidak semua guru mampu merasakan adanya masalah, meskipun tidak mustahil semua guru mempunyai masalah yang berkaitan dengan praktik pembelajaran yang dikelolanya. Bahkan mungkin ada guru yang mendiamkan saja masalahnya, meskipun ia sendiri merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya, yang memerlukan perbaikan segera. Dampak dari sikap seperti ini sangat jelas yaitu menurunnya kualitas pembelajaran. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Berbekalkan kejujuran dan kesadaran tersebut untuk mengidentifikasi masalah, guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri.
1. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang terjadi di dalam kelas. Releksi akan efektif jika guru mempunyai pemahaman kesadaran yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri. Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia sudah berhasil mengidentifikasi masalah
Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan, masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu berikut dapat Anda jadikan pegangan Bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah yang
a. melibatkan kegiatan belajar dan mengajar,
b. mungkin ditangani oleh guru,
c. sangat menarik minat guru, serta
d. ingin diubah/diperbaiki oleh guru. (dalam Mills, 2000)
Berdasarkan rambu-rambu tersebut, Anda dapat menetapkan masalah yang akan Anda jadikan fokus PTK.
IGAK Wardhani dan kuswaya wihardit, penelitian tindakan kelas, 2011, cet 11, universitas terbuka, hal...2.6
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar