Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Namun kedua pengertian tersebut membentuk satu pengertian pembahasan. Motivasi berasal dari bahasa Inggris "motive" yang diambil dari kata asalnya ‘motion’ yang berarti "gerak atau sesuatu yang bergerak".[1]Sedangkan pengertian belajar menurut oleh Thobroni Rusyan dkk yakni “Arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk belajar dalam penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan mengenai nila-nilai, pengetahun, kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam kaitannya dengan berbagai hal dan aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.”[2]
Menurut Sardiman A.M, “motivasi berpangkal dari kata ‘motif’ yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.”[3]
Menurut Mc.Donal yang dikutip oleh Sardiman AM, “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling yang didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.”[4]
Menurut Oemar Hamalik, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.”[5]
James O. Whittaker yang pendapatnya dikutip oleh Wasty Soemarto mengartikan motivasi sebagai kondisi-kondisi, keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.[6]
Wina Sanjaya mengutip beberapa defenisi motivasi hasil rumusan para ahli. Yang pertama ia mengutip pendapat Woodwort yang mengatakan : “a motive is a set predisposes the individual of certain activities and for seeking dertain goals. Suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.”[7]Berdasarkan uraian tersebut pengertian motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motive yang dimilikinya.
Wina Sanjaya juga mengutip pendapat Hilgard yang mengatakan bahwa, “motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan demikian, motivasi muncul dari dalam diri seseorang karena dorongan untuk mencapai tujuan.”[8]
Woodworth dan Marquis sebagaimana yang dikutip oleh Mulyadi, motivasi adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivaaktiva tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu.[9]
Menurut E. Mulyasa, “motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.[10]
S. Nasution, "Motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mampu, ingin melakukannya."[11]Pengertian tersebut menunjukkan bahwa motivasi merupakan salah satu sebab seseorang memiliki kemampuan untuk bertingkah laku. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi tumbuh dalam diri seseorang.
Lase J, Mengatakan :
Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan untuk mengejar dan meraih tujuan yang merupakan sasaran yang ditetapkan. Seseorang dengan dorongan ini berharap untuk meraih sasaran dan melampaui atau mengembangkan keberhasilannya (prestasi), prestasi dilihat sebagai hal yang penting bagi diri pribadi seseorang, bukan hanya berdasarkan pengharapan yang diterimanya”[12]
Lase J, Menegaskan bahwa ada beberapa indikator dalam motivasi berprestasi, yakni:
- Menyukai situasi atau tugas
- Memilih tujuan yang realistik
- Mencari situasi
- Senang bekerja sendiri
- Mampu menangguhkan penugasan keinginan-keinginan demi masa depan yang lebih baik
- Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang[13]
Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari maupun tidak di sadari untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga merupakan usaha seorang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di capai. Jadi motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan yang dicapai.
Menurut Vroom : Motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan seorang terhadap bentuk kegaiatan yang di kehendakinya. Kemudian Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respondan kegigihan. Dan akhirnya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran), Reinforcement (penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan) .
b. Komponen – Komponen dari Motivasi
Menurut Oemar Hamalik motivasi memiliki dua komponen, yakni[14]:
Komponen dalam adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen dalam merupakan kebutuhan – kebutuhan yang ingin dipuaskan.
Komponen luar (outner component)
Apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Komponen luar merupakan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu[15]:
Kebutuhan; kebutuhan terjadi bila individu merasa ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Dorongan; merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan.
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
[1] Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Remaja, 1988), h. 98
[2] Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Remaja, 1988), h.. 8
[3]Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta : Raja Grafindo, 2011), h.73
[4] Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar ( Jakarta CV Rajawali, 2005), h. 73
[5]Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h.158
[6] Wasty soemarto, Psikologi Keguruan, (Jakarta Bina Aksara, 1987), h. 193
[7]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Kencana, 2009), h.250
[8]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Kencana, 2009), h.250
[9] Mulyadi, Pengantar Psikologi Belajar, (Malang: 1990), h. 28
[10]E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h.112
[11] S. Nasution, Dedaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Jemmers. 1986), h. 76
[12]Jason Lase, Motivasi berprestasi, Kecerdasan Emosional, percaya diri dan Kinerja (Jakarta: PP FKIP UKI, 2003) h. 48
[13]Jason Lase, Motivasi berprestasi, Kecerdasan Emosional, percaya diri dan Kinerja (Jakarta: PP FKIP UKI, 2003) h. 57
[14]Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h.159
[15]Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h.81
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar