Konsep Permintaan dan Penawaran Pasar Ekonomi
Pada umumnya, jika sekelompok orang ditanya “apakah ilmu ekonomi itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pasar modal, investasi, finance, dan sebagainya. Semua jawaban tersebut tidak salah, namun pada hakekatnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan mengapa manusia berperilaku demikian.
Perilaku manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dipicu oleh terbatasnya sumber-sumber daya yang tersedia, sedangkan kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Kondisi ini menyebabkan manusia harus melakukan pilihan-pilihan untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya secara efektif agar ia dapat mencapai tingkat kepuasan maksimal.
Terkait dengan pemilihan dan pengalokasian sumber-sumber daya yang terbatas tersebut, salah satu permasalahan ekonomi yang muncul di masyarakat menurut teori Ekonomi modern adalah: barang apa yang harus di produksi dan disediakan? berapa jumlah barang yang harus di produksi dan di sediakan? Masalah-masalah tersebut dapat dijawab melalui adanya interaksi antara para pembeli dan penjual atau dengan kata lain terjadinya interaksi antara permintaan dari para pembeli dengan penawaran dari para penjual dalam sebuah pasar. Interaksi tersebut akan menghasilkan jumlah suatu barang/jasa yang akan diperjual belikan di pasar serta tingkat harga dari barang/jasa tersebut.
Interaksi antara permintaan dan penawaran dapat dijadikan sebagai sebuah alat analisis terhadap perilaku dan interaksi dari para pembeli dan penjual di pasar. Disamping itu, interaksi tersebut dijadikan sebagai landasan dalam menjelaskan berbagai bentuk pasar yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu sebelum membahas karakteristik dan mekanisme berbagai bentuk pasar, pembahasan mengenai teori permintaan dan teori penawaran perlu kemukakan terlebih dahulu.
kesempatan ini akan membahas teori permintaan dan kurva permintaan, teori penawaran dan kurva penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, penentuan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan pada harga keseimbangan tersebut.
1. Konsep Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan atau diinginkan masyarakat/ konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu jangka waktu tertentu. Permintaan masyarakat atas suatu barang dapat digolongkan menjadi tiga (Mulyati, Mahfudz, Permana, 2009), yaitu:
a. Permintaan absolut, yaitu permintaan atas barang atau jasa yang tidak diiringi dengan kemampuan untuk membeli, sehingga lebih merupakan angan-angan. Permintaan absolut ini dimiliki oleh semua orang. Misalnya, seorang Pegawai Negeri Sipil baru dengan pangkat IIIa memiliki keinginan untuk membeli sebuah mobil baru namun belum memiliki uang yang cukup untuk membeli.
b. Permintaan potensial, yaitu permintaan atas suatu barang atau jasa yang didukung dengan adanya kepemilikan sejumlah uang atau kemampuan daya beli, namun pembelian atas barang/jasa tersebut masih berupa rencana membeli karena adanya beberapa alternatif barang/jasa. Orang- orang yang mempunyai kemampuan untuk membeli ini biasanya menjadi sasaran iklan untuk mempengaruhi agar mereka melakukan pembelian atas produk tertentu. Misalnya, seorang yang memiliki uang Rp 300.000 berencana membeli sepasang sepatu dengan kisaran harga Rp 250.000, namun masih belum memutuskan sepatu merk apa yang akan dibeli
c. Permintaan efektif, yaitu permintaan atas suatu produk barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya seseorang pada contoh diatas (permintaan potensial) akhirnya membeli sepatu merk Adidas, seharga Rp 280.000.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tinggi atas barang dan jasa, namun manusia mempunyai keterbatasan sumberdaya dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki mendorong seseorang untuk berupaya dengan giat bekerja mencari rejeki dan berpikir kreatif ketika pendapatan tidak dapat mencukupi kebutuhan yang terus meningkat.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan
Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang yang diminta/dibeli oleh masyarakat dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya (Sukirno, 2000). Menurut Sukirno (2000), permintaan seseorang atau sebuah masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Secara umum, para ekonom telah menentukan beberapa faktor terpenting yang biasanya mempengaruhi permintaan suatu masyarakat atas suatu barang atau jasa. Faktor-faktor tersebut adalah (Samuelson, 2001): Harga barang/jasa itu sendiri, Harga barang lain yang terkait, Pendapatan masyarakat, Cita rasa masyarakat, Jumlah Penduduk, Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Namun adalah sangat sulit untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor diatas secara sekaligus dalam menentukan permintaan terhadap barang/jasa .Oleh karena itu dalam teori permintaan, para ekonom biasanya membuat analisis yang lebih sederhana, yaitu jumlah permintaan atas barang/jasa dipengaruhi oleh harga dari barang/jasa tersebut, dan mengasumsikan faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris paribus) (Lipsey, Courant, purvis, Steiner, 1995).
Hukum permintaan merupakan konsep yang menjelaskan bagaimana hubungan antara permintaan terhadap sesuatu barang dengan harganya. Hukum Permintaan dapat dinyatakan “bila harga naik maka jumlah barang yang diminta semakin berkurang, sebaliknya bila harga turun jumlah barang yang diminta akan bertambah”.
3. Konsep Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang bersedia ditawarkan/dijual oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu dan syarat tertentu. Penawaran dapat juga dikatakan sebagai ketersediaan produk dan siap untuk ditawarkan kepada konsumen. Ketersediaan produk di pasar sangat bergantung pada berbagai hal, misalnya kondisi pasar, baik harga produk (ouput) maupun harga input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Kondisi harga jual produk dan harga input sangat mempengaruhi motivasi pengusaha, penjual dalam menyediakan produknya di pasar.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran
Teori penawaran adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan/diproduksi oleh produsen terhadap berbagi faktor yang mempengaruhinya. Sebagaimana permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh berbagai hal, namun para ahli ekonomi telah menetapkan beberapa faktor yang dianggap paling memberi pengaruh terhadap jumlah penawaran suatu barang/jasa. Faktor-faktor tersebut adalah (Samuelson, 2001): Harga barang itu sendiri, Harga barang lain, Biaya produksi, Pajak, Subsidi, Harga bahan baku, Upah tenaga kerja, Tarif Listrik, Harga BBM, Tingkat teknologi, Tujuan-tujuan perusahaan.
Pasar adalah “tempat orang berjual beli”. Di tempat itu terjadi “kekuatan penawaran dan permintaan... penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa” https://kbbi.web.id/pasar. Pada sistem ekonomi pasar kehidupan ekonomi dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan demikian bagi produsen bisa memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen itu sendiri.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya pasar persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat dan untuk produsen kecil mungkin tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali dan tidak berlaku ekonomi bebas lagi.
Dalam rangka memenuhi segala kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa harus terdapat sebuah proses yang menghubungkan antara kebutuhan masyarakat dengan produsen selaku pihak penghasil barang dan jasa. Semakin sinerginya antara kebutuhan masyarakat dan ketersediaan barang dan jasa akan berdampak pada adanya rasa saling menguntungkan antar keduanya. Dengan melihat proses tersebut maka dibutuhkan sebuah peran distribusi sebagai penengah yang dapat mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan pelaku produksi, dimana dengan adanya distribusi sangat penting dalam membantu kedua belah pihak dalam mencapai keuntungan dari proses transaksi pasar yang ada.
Pasar adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual mungkin tidak saling melihat satu sama lainnya. Menurut Sudarman (2011) pasar memiliki lima fungsi yaitu: (1) menetapkan nilai (sets value). Gerak kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar akan menentukan tingkat harga barang. Juga menentukan apa dan berapa jumlah macam barang diproduksi dalam suatu perekonomian; (2) pasar mengorganisasikan produksi yaitu memecahkan masalah bagaimana cara menghasilkan barang; (3) pasar mendistribusikan barang. Gerakan harga barang dan faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang diproduksi pada masyarakat; (4) pasar berfungsi menyelenggarakan penjatahan. Tingginya tingkat harga barang akan membatasi tingkat konsumsi; dan (5) pasar mempertahankan dan menyediakan barang dan jasa untuk yang akan datang.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar