Materi Al-Fahm Al-Qira’i (Membaca Pemahaman) Modul Pendidikan Profesi Guru Bahasa Arab
❖ Pengertian Al-Fahm Al-Qira’i (Membaca Pemahaman)
Dalam Martutik dan Rani (2013: 9-13) dipaparkan definisi dan batasan kemampuan membaca pemahaman menurut beberapa pakar. Menurut Bond dan Wagner (1960) membaca pemahaman adalah kemampuan yang dibentuk oleh sejumlah kemampuan. Pertama, kemampuan membaca pemahaman dasar yang meliputi kemampuan (1) memahami kata dan maknanya, (2) memahami satuan pikiran, (3) memahami kalimat, (4) memahami paragraf, dan (5) memahami seluruh teks. Kedua, kemampuan pemahaman khusus yang meliputi (1) membaca untuk mempe roleh informasi faktual yang meliputi kemampuan mengingat butir -butir informasi khusus dan menguasai konsep-konsep dasar, (2) membaca untuk mengorganisasi yang meliputi kemampuan menentukan urutan, mengklasifikasi materi faktual, meringkas materi, menghubu ngkan materi dengan sumber lain, dan mengikuti pemandu atau petunjuk, (3) membaca untuk mengevaluasi yang meliputi kemampuan menentukan relevansi isi, mempertimbangkan penalaran, dan membedakan fakta dengan opini, (4) membaca untuk menginterpretasi yang me liputi kemampuan menangkap atau menemukan ide pokok, mengeneralisasi atau menyimpulkan informasi faktual, meramalkan hasil, dan membentuk opini, dan (5) membaca untuk mengapresiasi yang meliputi kemampuan membentuk kesan sensoris, menangkap humor, mengapre siasi plot, dan mengerti masyarakat dalam bacaan.
Menurut Pry (1965) membaca pemahaman dibagi menjadi dua, yaitu pemahaman objektif dan pemahaman subjektif. Pemahaman objektif adalah kemampuan pembaca mengambil fakta -fakta secara objektif seperti yang ada dalam bacaan atau informasi tersurat dalam teks tulis. Pada pemahaman jenis ini hanya diperlukan sedikit interpretasi dan pertimbangan. Adapun pemahaman subjektif adalah kemampuan pemahaman yang lebih tinggi dari pada pemahaman objektif. Pada pemahaman subjektif pembaca dituntut untuk mengambil informasi subjektif seperti tone dan mood cerita.
Gray mendefinisikan membaca pemahaman meliputi tiga tipe yaitu (1) kemampuan membaca tersurat, (2) kemampuan membaca tersirat, dan (3) kemampuan membaca tersorot.
Sebagai bukti dalam memahami teks, Tinker dan McCullongh (1975) mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang dituntut dalam memahami teks. Aktivitas itu meliputi (1) menemukan ide pokok, (2) mengikuti dan meramalkan urutan kejadian, (3) menangkap detail -detail, (4) mengikuti pemandu, (5) menggeneralisasi atau menarik kesimpulan, (6) mengevaluasi secara kritis, (7) mengingat materi yang dibaca, (8) melokalisasi informasi, dan (9) meringkas dan mereorganisasi materi yang dibaca.
Masih banyak lagi pendapat para ahli terkait definisi dan batasan membaca pemahaman. Dalam pembelajaran ini kita akan mengikuti pendapat ahli yang kedua, yaitu pendapat Pry (1965) yang membagi membaca pemahaman menjadi pemahaman objektif dan subjektif. Yang kita terapkan dalam membaca pemahaman pada modul ini adalah membaca pemahaman subjektif, dimana kita akan praktek dan latihan membaca teks sambil memahami dan menjelaskan isinya dengan sedikit penafsiran dan pertimbangan yang relatif sedikit.
Lantas bagaimana cara mengukur kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki oleh seseorang? Kemampuan membaca pemahaman sering diukur dari prestasi atau hasil yang dicapai dalam membaca pemahaman. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman ini adalah tes yang memandang kemampuan membaca sebagai sebuah keutuhan, yang tidak mungkin komponen -komponennya diukur secara terpisah dari konteksnya. Salah satu bentuk tes jenis ini adalah cloze test. Istilah cloze test berasal dari persepsi psikologi gestal yang merupakan proses “menutup” sesuatu yang belum lengkap. Dalam teknik cloze ini, tempat kosong sengaja disediakan dalam suatu teks bacaan dengan cara menghilangkan bagian -bagian tertentu atau bagian- bagian yang kesekian. Tugas siswa dalam tes itu adalah melengkapi tempat yang kosong itu dengan kata-kata yang tepat. Untuk dapat mengisi tempat yang kosong itu siswa dituntut menguasai sistem gramatikal bahasa dan harus memahami teks bahasa itu. Untuk itulah cloze test dapat digunakan untuk menaksir kemampuan membaca pemah aman. Di samping itu cloze test dapat digunakan untuk menguji kemampuan membaca pemahaman secara global. Cloze test memiliki kecermatan yang lebih tinggi dalam mengukur kemampuan membaca pemahaman, jika dibandingkan dengan tes pilihan berganda (Suyitno, 20 17: 50-53).
Oleh karena itu latihan membaca pemahaman dalam pembelajaran ini lebih banyak menggunakan bentuk cloze test dan ada beberapa yang menggunakan jenis pilihan ganda sebagai variasi bentuk latihan.
>>> Lihat kumpulan Materi PPG guru Bahasa Arab lain
Sumber: Modul Pendidikan Profesi Guru Modul 3. Qira’ah (Membaca)
Penulis: Dr. Muhammad Alfan, M.Pd
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar