Terdapat 2 jenis pasar, yaitu pasar input atau pasar faktor produksi dan pasar output atau pasar barang/produk. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor-faktor produksi, yaitu sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Karena faktor produksi tidak dimiliki oleh rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan faktor produksi harus melalui jual-beli faktor produksi. Dari kebutuhan tersebut terbentuklah pasar faktor produksi.
Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu daerah/wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang. Perbedaan tersebut di antaranya (Nisa, 2019):
a) Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga konsumen.
b) Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga produsen.
c) Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor produksi adalah merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan.
d) Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya.
pasar barang atau pasar output
Adapun pasar barang atau pasar output dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1) Pasar Persaingan Sempurna
Struktur pasar ini sering dianggap sebagai struktur yang sangat ideal, dan oleh karenanya tidak wujud dalam kehidupan nyata, namun pasar produk- produk sektor pertanian sering dianggap memiliki ciri-ciri yang mendekati pasar persaingan sempurna, (Sukirno, 1994). Karena sifatnya yang ideal, pasar persaingan sempurna sangat penting dalam analisis ekonomi, dan menjadi landasan dalam menganalisis bentuk-bentuk pasar yang lain.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Banyak produsen/penjual.
Karena produsen/penjual yang sangat banyak ini membuat tidak ada satupun penjual yang mampu mempengaruhi pasar (no market power). Hal ini adalah karena jumlah jumlah barang yang ditawarkan oleh seorang penjual sangat kecil dibandingkan keseluruhan barang yang ditawarkan pada pasar/industri tersebut.
b. Barang barang yang diperjualbelikan adalah identik (persis sama).
Karenanya, konsumen tidak bisa membedakan antara produk A dan B yang berasal dari produsen yang berbeda. Produk A merupakan pengganti sempurna dari produk B dan sebaliknya.
c. Pembeli memiliki informasi yang sempurna terhadap pasar.
Dalam pasar ini, bukan saja barang-barang yang dijual adalah identik, namun masyarakat juga memiliki pengetahuan/informasi bahwa barang- barang tersebut memang identik. Dengan ciri nomor 2 dan 3 ini, promosi dan iklan tidak akan efektif dalam meningkatkan jumlah penjualan, karena konsumen tahu bahwa barang yang diiklankan tersebut sama saja dengan barang lain.
d. Penjual dapat keluar atau masuk ke dalam pasar secara mudah.
Karena ciri inilah maka dalam pasar persaingan sempurna terdapat sangat banyak penjual.
e. Akibat ciri-ciri seperti diatas, seorang penjual sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan harga, karena penjual tersebut hanyalah bagian sangat kecil dari keseluruhan pasar serta barang yang dihasilkannya persis sama dengan barang dari para penjual lainnya. Harga murni ditentukan oleh interaksi antara seluruh permintaan dengan
seluruh penawaran yang ada di pasar tersebut. Disini seorang penjual disebut sebagai price taker (pengambil harga). Hal tersebut dapat digambarkan dengan kurva berikut:
Gambar Penentuan harga pada pasar persaingan semupurna
Pada gambar terlihat bahwa harga (Po) yang ditentukan oleh pasar/industry barley (sejenis padi-padian, biasanya sebagai bahan sereal) di USA menjadi harga bagi seluruh produsen barley di USA. Seandainya seorang produ sen ingin menjual produknya diatas harga pasar, maka produknya tidak akan laku, dan ia terpaksa menurunkan harga hingga harga pasar. Sebaliknya jika seorang produsen menjual produknya dibawah harga pasar, seluruh konsumen akan membeli dari produsen tersebut. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi secara signifikan karena ia harus menambah kapasitas produksi secara berlipat dengan menambah barang-barang modal seperti mesin-mesin. Dengan demikian, ia harus menaikkan kembali harga jualnya hingga harga pasar.
Karena seorang produsen harus menjual produknya pada harga pasar berapa - pun jumlah produk yang dihasilkannya (ingat, dalam pasar persaingan sempurna seorang produsen hanyalah bagian yang sangat kecil dari keseluruhan produsen), maka harga pasar itu juga menjadi kurva permintaan bagi produsen tersebut, yaitu kurva permintaan yang elastis sempurna.
Pasar persaingan sempurna mempunyai keunggulan dan kelemahan. Kelebihan pasar persaingan sempurna :
a) mampu mendorong penghematan;
b) pembeli dan penjual bebas bertindak;
c) harga tidak dikendalikan oleh satu penjual atau satu pembeli saja.
Sedangkan kekurangan pasar persaingan sempurna antara lain:
a) Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk;
b) terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli;
c) produsen memberi gaji dan upah terlalu rendah pada karyawannya demi penghematan.
2) Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna, pasar ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Terdapat hanya satu produsen dalam pasar ini sesuai dengan kata “mono” yang berarti satu.
b. Barang yang dihasilkan produsen tersebut tidak memiliki pengganti sama sekali.
c. Tidak ada produsen lain yang bisa masuk karena terhadap penghalang yang sangat kuat, seperti modal yang sangat besar untuk usaha tersebut, hak paten dan hak cipta yang dijamin oleh undang-undang Negara, atau teknologi yang sangat spesifik, mahal dan sulit untuk diiukuti oleh produsen lain.
d. Perusahaan dapat mempengaruhi harga.Penentuan harga sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan, akibatnya perusahaan dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
e. Promosi dan iklan kurang gencar dilakukan. Konsumen akan membeli produk yang dihasilkan perusahaan monopoli berapapun tingkat harga yang ditetapkan jika mereka memerlukannya karena tidak ada pilihan produk lain.
f. Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan monopoli bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah tapi lebih curam atau bersifat inelastis. Dengan bentuk kurva :
Gambar Kurva permintaan pasar monopoli
Karena ciri-ciri tersebut, seorang produsen dalam pasar monopoli memiliki kekuasaan penuh pada pasar tersebut (complete market power).
Salah satu alasan terjadinya monopoli adalah karena biaya yang luar biasa besar dibutuhkan untuk memulai suatu usaha. Karena faktor biaya ini, mayoritas produsen tidak ingin melakukan usaha dibidang tersebut. Hal ini sesungguhnya akan memacu skala ekonomi (economies of scale) perusahaan terutama ketika dibutuhkan biaya tetap sebagai biaya awal yang sangat besar (initial cost), (misalnya dalam produksi listrik dibutuhkan banyak generator raksasa dan jutaan tiang listrik serta kabel yang sangat banyak). Yaitu ketika perusahaan tersebut mendistribusikan biaya tetap tersebut pada seluruh produksinya sehingga biaya tetap per unit produksi akan semakin kecil seiring dengan semakin banyaknya produksi. Pada akhirnya biaya total per unit pun akan semakin kecil.
Bandingkan jika terdapat banyak perusahaan yang akan memproduksi listrik, dimana setiap perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap diawal yang sangat besar sementara disisi lain mereka harus bersaing memperebutkan (berbagi) konsumen. Dalam kondisi ini economies of scale tidak akan terwujud. Inilah yang dinamakan dengan monopoli alamiah (natural monopoly).
Menurut Salvatore dalam Sukirno (2003) faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain :
1. Perusahaan menguasai sumberdaya tertentu yang unik dan tidak dimiliki perusahaan lain
2. Perusahaan dapat berproduksi dengan skala ekonomis, artinya perusahaan dapat menghasilkan produk semakin besar jumlahnya dengan biaya serendah mungkin jika dibandingkan dengan perusahaan lain.
3. Perusahaan diberi hak monopoli oleh pemerintah atau organisasi tertentu sehingga mempunyai hak eksklusif yang besar misalnya hak paten dan hak cipta.
Struktur pasar monopoli dapat melakukan diskriminasi harga, yaitu menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar/konsumen yang berbeda. Diskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda -beda pada produk yang sama dan pada waktu/tempat/pasar yang berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda. Misalnya : kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dimana tarif listrik untuk industri berbeda dengan tarif listrik rumah tangga.
Pasar monopoli mempunyai keunggulan dan kelemahan sebagai berikut : Keunggulan pasar monopoli :
a) monopoli dapat mendorong berkembangnya teknologi dan inovasi terutama dalam upaya menekan biaya produksi,
b) memaksimumkan keuntungan dengan melakukan diskriminasi harga yaitu melakukan penjualan dengan harga yang berbeda pada dua pasar yang berbeda.
Kelemahan pasar monopoli :
a) distribusi pendapatan tidak merata,
b) penetapan harga jual produk tanpa menghiraukan daya beli masyarakat.
Mayoritas struktur pasar yang terdapat dalam perekonomian masyarakat adalah terletak diantara dua titik ekstrem diatas (persaingan sempurna dan monopoli).
3) Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan pasar persaingan sempurna, yaitu:
a. Terdapat banyak penjual namun tidak sebanyak dalam pasar persaingan sempurna.
b. Terdapat kemudahan untuk masuk atau keluar dari pasar.
c. Barang yang dihasilkan para produsen dalam pasar ini memiliki kesamaan (terutama fungsi utamanya) namun masih terdapat perbedaan-perbedaan. Misalnya sikat gigi, ada yang ujungnya lancip, ada yang batangnya agak melengkung, ada yang menggunakan baterai, ada yang menggunakan penutup, dan sebagainya namun fungsinya adalah tetap sebagai penyikat gigi. Oleh karenanya produk-produk dalam pasar ini dapat saling menggantikan (higly substitutable).
Karena ciri-ciri tersebut, terutama ciri ke-3, produsen dalam pasar ini memiliki sedikit kekuasaan atas pasar (small amount of market power). Seorang produsen masih mungkin menaikkan harga jual sedikit karena produknya memiliki sedikit perbedaan produk lain, namun jika harga-nya terlalu tinggi dibanding dengan produk lain yang sejenis, maka konsumen akan membeli produk merek yang lain.
Kurva permintaan yang dimiliki oleh produsen pada pasar monopolistik menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan bersifat elastis, hal ini dikarenakan produsen dapat menentukan harga pasar.
Gambar Kurva pasar persaingan monopolistic
4) Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli terdapat beberapa produsen dan masing-masing memiliki kekuasaan atas pasar yang cukup besar (large amount of market power). Terdapat penghalang untuk memasuki pasar ini, namun tidak sesulit untuk memasuki pasar monopoli. Produk yang dihasilkan dalam pasar ini bisa identik (seperti produsen minyak) atau produk yang memiliki kesamaan (produsen mobil). Karena produsen pada pasar/industry ini sangat sedikit, setiap produsen memiliki pangsa pasar yang cukup besar, sehingga setiap produsen dapat mempengaruhi pasar. Karena tindakan dari setiap produsen dapat mempengaruhi pasar, maka hubungan antara produsen adalah independen namun saling mempengaruhi (mutually interdependent), apapun yang dilakukan seorang produsen akan mempengaruhi produsen yang lain. Inilah sebabnya pasar oligopoli adalah jenis pasar yang paling rumit diantara jenis pasar yang lain.
Dari uraian diatas dapat diringkas sebagai berikut. Macam macam pasar oligopoli:
(a) oligopoli murni: menjual barang yang homogen, contoh pasar semen, minyak.
(b) oligopoli diferensial: menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasarnmobil, pasar sepeda motor.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
(a) terdapat beberapa penjual
(b) barang yang dijual homogen atau dapat beda corak
(c) sulit dimasuki oleh perusahaan baru
(d) membutuhkan peran iklan
(e) terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
(f) harga jual tidak mudah berubah
Bentuk kurva permintaan yang dihadapi pasar oligopolis berbentuk kurva permintaan terpatah. Kondisi kurva permintaan yang demikian disebabkan adanya “perang harga” antara perusahaan oligopolis. Kurva tersebut menunjukkan ketegaran harga jika satu perusahaan menurunkan harga maka perusahaan lain di pasar juga ikut menurunkan harga, tapi jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga.
Gambar Kurva pasar persaingan oligopoly
Keterangan:
a. Terdapat dua perusahaan oligopoli. Perusahaan A kurva permintaan DA - DA dan perusahaan B kurva permintaan DB - DB. Untuk 300 unit produk harga jual perusahaan A dan Perusahaan B sama yaitu Rp 45,- per unit
b. Untuk 100 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 60,- per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 50,- per unit, perusahaan A harganya lebih mahal daripada perusahaan B. Perusahaan A harus mengikuti harga jual perusahaan B artinya harga diturunkan menjadi Rp 50,- agar tidak kehilangan pembeli, dan perusahaan B tidak perlu menurunkan harga.
c. Untuk 500 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 30,- per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 40,- per unit, berarti perusahaan B harganya lebih mahal daripada perusahaan A. Perusahaan B harus mengikuti harga jual perusahaan A artinya harga diturunkan menjadi Rp 30,- agar tidak kehilangan pembeli dan perusahaan A tidak perlu menurunkan harga
Dari ke empat struktur pasar diatas, jika digambarkan dalam sebuah diagram akan tampak seperti dibawah ini:
Selain ke-empat struktur pasar diatas, dikenal pula 2 struktur pasar yang lain, yaitu pasar monopsoni dan pasar oligopsini.
5) Pasar Monopsoni
Pengertian pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai satu pembeli saja, namun ada banyak penjual. Contoh pasar monopsoni adalah pasar sayur di daerah terpencil dan pasar susu sapi perah di daerah terpencil.
Ciri pasar monopsoni
(a) Hanya ada satu pembeli.
(b) Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
(c) Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
(d) Harga sangat ditentukan pembeli.
6) Pasar Oligopsoni
Pengertian pasar oligopsoni yakni pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli saja. Contohnya seperti pasar wortel di suatu desa, dengan para penjual wortel yang banyak, tapi pembelinya hanya sedikit.
Ciri pasar oligopsoni
(a) terdapat beberapa pembeli.
(b) pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
(c) barang yang dijual merupakan bahan mentah.
(d) harga cenderung stabil.
Selain pembagian jenis-jenis pasar berdasarkan strukturnya, jenis-jenis pasar juga dapat dibedakan berdasarkan aspek lainnya.
Bentuk pasar menurut wujudnya meliputi pasar konkret dan pasar abstrak antara lain:
a) Pasar Konkret (pasar nyata) adalah pasar tempat terjadinya hubungan secara langsung antara penjual barang dengan calon pembeli, contoh pasar konkret adalah pasar tradisional, supermarket, mall, serta swalayan, dan lain-lain.
b) Pasar Abstrak (pasar tidak nyata), adalah pasar di mana antara pembeli dan penjual bertemu, tetapi barang yang diperjual belikan tidak secara langsung dapat diperoleh oleh pembeli. Pada pasar abstrak penjual hanya memperlihatkan contoh-contoh barang yang dijual, contoh pasar abstrak adalah telemarket dan pasar modal.
Bentuk pasar menurut luas jangkauannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
a) Pasar Lokal adalah suatu pasar yang pelaksanaannya dalam bentuk lokal atau daerah tertentu.
b) Pasar Nasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara penjual dengan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam satu negara, contoh pasar nasional adalah pasar cengkih di Manado, pasar kakao di Makassar, pasar tembakau di Sumatera dan lain-lain.
c) Pasar Internasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara pembeli dengan penjual di berbagi negara contoh pasar internasional pasar karet di Malaysia, pasar tembakau di Bremen, dan pasar Kopi di Amerika.
Bentuk proses menurut hubungannya dengan proses produksi dapat dibedakan menjadi berikut:
a) Pasar Input (Pasar faktor-faktor produksi) adalah pasar yang memperjualbelikan hasil-hasil produksi alam berupa hasil pertanian, tanah dan tenaga kerja, serta barang modal
b) Pasar Output (Pasar Produk) adalah pasar yang memperjuabelikan barang-barang hasil produksi (dalam bentuk barang jadi).
Source: Modul belajar mandiri ppppk ekonomi Pembelajaran 3. Permintaan, Penawaran, dan Struktur Pasar, Kemdikbud
Baca Juga
Komentar
Posting Komentar