Pengguna sarana telekomunikasi saat ini menjadi sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Perusahaan tanpa memiliki fasilitas telekomunikasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain. Kesulitan dalam mengirimkan data ini akan mengakibatkan kesulitan dalam mengolah data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi manajemen suatu perusahaan dalam mengambil keputusan. Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar. Esensi dari telekomunikasi adalah pengurangan waktu dan ruang. Dengan satelit komunikasi dua lokasi yang sangat jauh berbeda dapat dihubungkan dalam sekejap. Suatu perusahaan yang ingin mengirimkan data ke cabangnya yang berjarak 1000 mil atau lebih perlakuannya tidak jauh berbeda dengan mengirimkan data sejauh 100 mil.
1) Layer pada Jaringan Layer OSI
Selanjutnya pada jaringan komputer terdapat tujuh lapisan OSI (Open System Interconnection), yaitu sebagai berikut.
a) Physical layer (lapisan fisik):
Memindahkan, mengirimkan dan menerima bit antar devices, berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi, menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem. Contoh Protocol/Layanan : EIA/TIA-
232, V.35
b) Data-link layer (lapisan keterkaitan data):
Grouping data secara logikal (Framing), menggabungkan paket menjadi byte dan byte menjadi frame, menyediakan akses ke media menggunakan alamat MAC. Contoh Protocol/Layanan : IEEE 802.3/ 802.2/ HDLC
c) Network layer (lapisan jaringan):
Menentukan alamat jaringan secara logic, Menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, Menjaga antrian trafik di jaringan, Error Checking, Error Recovery, Data pada bagian ini disebut paket. Contoh Protocol/Layanan : Protokol IP, IPX
d) Transport layer (lapisan transpor):
Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembling) dari upper layer, Flow Control, memastikan host pengirim tidak mengirimkan data lebih cepat dari yang dapat diolah oleh host penerima, Error Checking, untuk mendeteksi transmisi yang error, Error Recovery, memintra pengiriman kembali data yang rusak/error. Contoh Protocol/Layanan: Protokol TCP, UDP.TCP
TCP (Transmission Control Protocol) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan sekumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.
TCP mempunyai karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan. Contoh aplikasi Telnet, FTP (File Transfer Protocol) dan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol).
UDP
UDP (User Datagram Protocol) adalah transport layer connectionless yang memungkinkan sebuah perangkat lunak pada komputer bisa mengirimkan pesan ke komputer lain melalui jaringan tanpa perlu ada komunikasi awal. Aplikasi untuk UDP antara lain SunRPC, SNMP, DNS, dan TFTP. Proses transmisi data UDP dilakukan dalam bentuk datagram yang memungkinkan data yang diterima bisa mengalami kerusakan dan tidak urut karena Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
e) Session layer (lapisan sesi):
Mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara dan diakhiri, Sinkronisasi antara pertukaran data antar computer. Contoh Protocol/Layanan: Protokol SCP (Session Control Protocol), NETBIOS
f) Presentation layer (lapisan presentasi):
Mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan oleh jaringan (mengatur bagaimana data dipresentasikan), Menangani pemrosesan seperti enkripsi, tipe data, format data, struktur data. Contoh Protocol/Layanan : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC
g) Application layer (lapisan aplikasi):
Interface antara jaringan dan s/w aplikasi, Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Contoh Protocol/Layanan : Telnet, HTTP, FTP, SMTP, POP3
Darpa Model :
Dikenal juga dengan TCP/IP Architecture Model atau Internet Model atau Dod
• Layer 4, Application Layer: Menyediakan akses/antarmuka terhadap jaringan TCP/IP, Menangani masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan komunikasi antar aplikasi jaringan
• Layer 3, Host-to-host Layer / Transport Layer : Membuat komunikasi antar 2 host, menyediakan layanan pengiriman data dari sumber ke tujuan dengan cara membuat logical connection diantara keduanya, memecah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data.
• Layer 2, Internet Layer: Melakukan routing dan pembuatan paket IP (datagram).
• Layer 1, Network Access Layer: Meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan, mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP (Datagram IP)
2) IP Address dan Subnetting
a) IP address Versi 4 (IPV4)
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet. IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai octet. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
• Bit pertama IP Address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
• Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191.Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
• IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri 24 bit dan host ID
8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
• IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting, 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
• IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan:
• Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
• Network ID dan host id tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
• Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
• Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama
b) Subnetting
Subunetting adalah "memindahkan" garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang dipahami menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
Gambar Contoh perhitungan subnet
Sumber : https://youtu.be/Gqok2_VtwmM
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 adalah kelas C
Subnet Mask /26 = 255.255.255.192 diubah ke bentuk biner menjadi
11111111.11111111.11111111.11000000
• Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask 11000000. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet 11000000. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
• Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask(255.255.255.192)) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
• Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
source : modul belajar mandiri pppk Pembelajaran 3. Teknik Komputer dan Jaringan , kemdikbud
Komentar
Posting Komentar