Modernisasi : Pengertian Modernisasi, Ciri-ciri, dan Dampak Modernisasi
Pengertian Modernisasi
Modernisasi dari kata modo yang berarti cara dan ernus berarti masa kini. Jadi proses menuju masa kini (proses menuju masyarakat modern). Menurut Wilbert E. Moore adalah proses transformasi total kehidupan bersama dalam IPTEK dan organisasi ke arah pola-pola ekonomis dan politis telah dilalui oleh negara barat. Modernisasi bisa bermacam-macam tergantung daerah atau kebutuhan.
Menurut Soerjono Soekanto (2002), modernisasi adalah bentuk perubahan sosial yang terencana.
Menurut Astrid S. Susanto (1979), modernisasi adalah suatu proses pembangunan kearah perubahan demi kemajuan. Jadi modernisasi adalah proses perubahan sosial di masyarakat yang sedang memperbarui diri dan berusaha mendapatkan karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Modernisasi tidak sama dengan sekulerisasi (pemisahan antara nilai keagamaan dan kepentingan duniawi dengan penekanan pada kepentingan duniawi). Modernisasi pun bukan westernisasi yaitu meniru sikap para pelakunya/barat secara bulat-bulat.
Syarat modernisasi, menurut Soerjono Soekanto:
1) cara berpikir ilmiah;
2) ada sistem administrasi/data yang baik;
3) Penciptaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi;
4) Tingkat organisasi yang tinggi, disiplin diri; dan
4) Sentralisasi wewenang
Ciri-ciri Manusia Modern
Ciri-ciri manusia modern setidaknya dapat diidentifikasi dari beberapa teori modernisasi berikut ini:1) Teori Dorongan Berprestasi
Teori Dorongan Berprestasi atau The Need of Achievement (n-Ach) dikemukakan oleh David McClelland yang menjelaskan tentang hal yang paling penting untuk membuat suatu pekerjaan berhasil ialah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dorongan dalam berprestasi ini tidak hanya sekedar untuk meraih pencapaian material yang besar, namun terdapat pencapaian tersendiri yang berupa kepuasan batin seseorang di saat Ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna.Dalam memupuk ‘n-Ach’ pada diri individu, peran orang tua menjadi sangat penting dimana dari kecil individu diberi pengertian bahwa orientasi materi dalam berprestasi adalah bersifat sekunder, dan kepuasan batin merupakan hal yang primer. Menurut McClelland, jika mayoritas masyarakat memiliki prinsip ‘n-Ach’ maka pertumbuhan ekonomi akan tinggi.
2) Teori Manusia Modern
Teori Manusia Modern dikemukakan oleh Alex Inkeles dan David H. Smith. Teori ini menekankan tentang pentingnya manusia sebagai komponen penting dalam menopang pembangunan, Inkeles menyebutnya Manusia Modern. Dalam buku Becoming Modern dipaparkan ciri-ciri manusia modern adalah:a) Keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru b) Berorientasi di masa sekarang dan masa depan c) Memiliki kemampuan dalam hal perencanaan
d) Percaya bahwa manusia dapat menguasai alam dan tidak sebaliknya Dengan memberikan lingkungan yang tepat, setiap individu dapat diubah menjadi manusia modern setelah memasuki masa dewasa. Pendidikan adalah faktir paling efektif untuk mengubah individu serta faktor pengalaman kerja di lembaga modern.
3) Teori Pembangunan
Menurut Walt Wiltman Rostow, dalam pembangunan terdapat 5 tahap yang berada pada 1 (satu) garis lurus secara hierarkis, yaitu:a) Masyarakat tradisional; Pada tahap ini, masyarakat masih tunduk
terhadap alam, produksi masih terbatas, sifat masyarakat masih statis.
b) Prakondisi untuk lepas landas; Meski pembangunan terbilang sangat lambat namun proses tetap berjalan. Segala usaha peningkatan produksi mulai berjalan.
c) Lepas landas; pada tahapan ini hambatan-hambatan dalam proses pertumbuhan ekonomi mulai tersingkirkan.
d) Bergerak ke kedewasaan; Setelah melalui tahap lepas landas, pembangunan masih tetap berjalan meski terkadang mengalami pasang surut, industri mulai berkembang pesat, dan segala kebutuhan yang sebelumnya menggunakan proses impor mulai berkurang karena fokus pada produksi sendiri.
e) Konsumsi massal tinggi; Efek dari kenaikan pendapatan masyarakat, kebutuhan yang bersifat pokok meningkat ke hal yang lebih tinggi. Pada tahap ini pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan serta dapat menopang kemajuan secara terus menerus.
Dampak Modernisasi
1) Disorganisasi sosial. Proses memudarnya atau melemahnya nilai sosial. Penerimaan maupun penolakan modernisasi yang telah ada dan unsur-unsur tertentu dari modernisasi dapat digantikan dengan unsur-unsur yang baru.2) Kesenjangan budaya dan disintegrasi sosial Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) hubungan-hubungan sosial. Ada unsur yang berubah cepat dan ada yang lambat.
sumber : modul belajar mandiri pppk ips sosiologi, Pembelajaran 5. Perubahan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas, kemdikbud
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar