Penggalian Ide : cara penulis memperoleh sumber ide
Penggalian Ide : |
Bagaimana cara Anda memperoleh ide untuk menulis? Darimana Anda memperoleh ide tulisan? Tentunya tidak mudah bukan untuk memperoleh ide dalam menulis. Strategi paling baik untuk menggali ide adalah membaca. Dengan membaca, kita akan memperoleh informasi seluas-luasnya sebagai bahan untuk menulis.
Bacalah dengan cepat semua sumber informasi yang disediakan oleh perpustakaan tentang subjek yang diminati. Ketika membaca mulailah dari sumber bacaan yang bersifat umum, kemudian berangsur-angsur ke bacaan yang lebih khusus. Tujuannya, agar informasi yang kita peroleh menjadi lebih fokus dan detail sehingga gagasan yang kita kembangkan menjadi lebih informatif.
Aktivitas menulis apapun, pendukung utamanya adalah membaca. Menulis dan membaca berkaitan erat karena menulis itu membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang memadai. Ketika menulis, seseorang dipersyaratkan mempunyai wawasan dan gagasan yang luas. Gagasan dan wawasan tersebut dapat diperoleh dari hasil membaca, pengamatan, dan diskusi. Oleh karena itu, menulis merupakan kerja intelektual yang harus dikembangkan pada diri seseorang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan masalah/topik karangan adalah sebagai berikut.
1) menarik perhatian Anda dan khalayak
2) masalah-masalah yang masih hangat (aktual)
3) peristiwa-peristiwa yang menjadi perhatian masyarakat
4) data dan faktanya jelas serta mudah ditelusuri
5) masalah umum yang dikaitkan dengan budaya, seni, pariwisata, teknologi, Pendidikan, dan sastra
6) budaya atau kebiasaan yang terjadi di lingkungan masyarakat
7) memiliki sumber acuan dan pustaka.
Sumber ide untuk menulis sebenarnya dapat didapat dari mana saja. Banyak sekali sumber masalah/ide yang ada di sekitar lingkungan kita. Nah, di bawah ini terdapat beberapa cara mudah untuk memperoleh ide seperti membaca di perpustakaan, internet, kejadian sehari-hari, seminar, diskusi, wawancara dan pengalaman pribadi. Berikut ini penjelasan dari cara-cara penulis memperoleh sumber ide.
a). Membaca di perpustakaan
Perpustakaan adalah sumber mencari ilmu. Mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian hendaknya rajin mengunjungi perpustakaan, kemudian membaca buku, jurnal, dan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Membaca laporan hasil penelitian, biasanya di akhir laporan terdapat saran untuk penelitian lebih lanjut. Selain itu, cari sebuah topik penelitian dengan bantuan pembimbing atau
bertanyalah kepada tutor yang mengajar. Kevin Byron merangkum kiat untuk menemukan ide yaitu SCAMPER, dengan substitusi (substitute), kombinasi (combine), adaptasi (adapt), modifikasi (modify), lalu gunakan untuk hal lain (Put to other uses), menghilangkan (eliminate), dan melakukan sebaliknya (reverse). Maksud dari Kevin Byron adalah melakukan SCAMPER terhadap salah satu, sebagian, atau seluruhnya dari apa yang sudah diteliti orang.
b). Akses internet
Internet adalah jaringan yang mudah dan praktis untuk mencari ide. Internet menyediakan banyak sumber seperti: ebook, jurnal, dan laporan penelitian yang dapat digunakan sebagai sumber referensi. Penggunaan internet harus selektif dalam memilih website atau link jurnal. Pilihlah website atau link yang sudah terpercaya dan jelas identitas penulisnya. Misalnya website jurnal milik Lembaga atau universitas yang sudah terpercaya.
c). Fenomena atau kejadian sehari-hari
Berjalan ke luar rumah dan cobalah buka mata telinga. Cobalah berwisata ke sekitar Anda agar lebih mengenal daerah sekitar. Beberapa tema penelitian seperti budaya, bahasa, ekonomi, dan pendidikan dapat ditemukan di luar rumah. Melihat budaya Indonesia seperti fenomena sosial, upacara adat, dokumen sejarah dapat menjadi inspirasi untuk penelitian mengenai bagaimana kondisi ekonomi, budaya, sejarah, sosial di sekitar. Observasi di sekitar kita akan menambah wawasan serta cara termudah untuk mencari ide menulis bagi seseorang.
d). Seminar dan workshop
Seminar dan workshop sering diadakan di perguruan tinggi. Cobalah untuk ikut dalam sebuah seminar dan workshop. Beberapa topik atau masalah akan muncul dalam pembahasannya. Seminar biasanya dihadiri oleh beberapa pakar dan ahli sehingga masalah yang timbul dapat dijadikan bahan tulisan.
e). Diskusi
Diskusi dapat dilakukan dengan teman sebaya, teman seprofesi, tutor yang mengajar, maupun dosen ahli. Bergabung dengan organisasi profesi, seperti bergabung dengan mahasiswa lain dapat menambah wawasan terhadap keilmuan yang sedang ditekuni. Berdiskusi dengan teman mengenai topik-topik tertentu dapat memunculkan ide untuk membuat karya tulis. Setelah berdiskusi dengan teman dapat dilanjutkan berdiskusi dengan dosen apakah masalah tersebut layak ditulis atau tidak.
f). Wawancara
Wawancara terhadap seseorang mengenai sebuah topik dapat memunculkan sebuah masalah. Misalnya saja wawancara seseorang mengenai tata kota di Yogyakarta. Wawancara dapat dilakukan kepada tokoh terkait dengan persoalan yang kita tulis.
g). Pengalaman pribadi
Cara yang paling mudah adalah gali pengalaman pribadi, bagaimana pengalaman pribadi selama ini yang paling bermakna. Apakah terdapat pengalaman yang membuatmu terkesan, misal perbedaan dialek suatau daerah atau perbedaan cara belajar. Atau Anda pernah melihat pada hari tertentu di sekitar tempat tinggal terdapat upacara adat atau aktivitas budaya oleh masyarakat sekitar. Itu bisa menjadi sebuah ide untuk karanganmu.
Sumber: Pujiono, Setyawan. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 5 Keterampilan Berbahasa Produktif. Kemdikbud
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar