Respon Fisiologi pada Hewan
Respon Fisiologi pada Hewan |
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akaibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan unutk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon dan efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan diambil bila makanan benar-benar terlihat atau tercium.
Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulus dari dalam dan luar.
1. Perilaku Sederhana dan Kompleks
Perilaku sederhana memiliki sifat yang sama dengan perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. Perilaku memperlihatkan suatu kisaran variuasi fenotip (norma reaksi) yang bergantung pada lingkungan, dimana genotype itu diekspresikan. Factor-faktor lingkungan yang memepengaruhi perilaku adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan. Hal ini meliputi lingkungan kimiawi di dalam sel dan juga semua kondisi hormonal, kondisi kimiawi dan fisik yang dialami oleh seekor hewan yang sedang berkembang di dalam sebuah sel telur atau di dalam rahim.Perilaku kompleks merupakan perilaku yang dilakukan karena adanya keinginan indiviu untuk melindungi diri dari lingkungan hidup yang tidak sesuai.
2. Perilaku Yang Dipelajari, Habitus, Imprinting, Learning, dan Spiritual Learning
Perilaku Belajar (Learning Behavior).
Merupakan perilaku hasil belajar berdasarkan pengalaman yang didapat selam hidupnya. Ciri-cirinya: Adaptif terhadap lingkungan diperoleh dari penglaman diturunkan dalam skala waktu evolusi. Contoh :
a. Imprinting (perekaman): merupakan pola perilaku belajar sederhana, terutama pada aves & mammalia berupa pembelajaran yang didapatkan hewan setelah dilahirkan atau menetas dalam masa kritis. contoh: perilaku anak itik yang abru menetas yang mengikuti objek yang dijumpainya selama masa kritis, +- 36 jam.
b. Habituation (pembiasaan): merupakan respon membiasakan perilaku yang dihasilkan dari pengalaman awal, contoh: anak burung membiasakan otot- ototnya agar bisa terbang.
c. Cassical conditioning: merupakan mengkondisikan respon otomatis dan menciptakan asosiasi antara pengalaman yang telah dimiiki dengan pengalaman baru, contoh: beruang menunggu ikan salmon).
d. Instrumental conditioning: merupakan penggunaan alat dalam merespon stimulus, melibatkan motivasi intrinsik. Contoh: kera pemakan serangga menggunakan ranting untuk menangkap semut.
e. Trial and Error: merupakan memilih stimulus yang sesui kebutuhan, hewan mampu mengenali karakteristik stimulus dan lingkungan. Contoh: pemilihan labirin yang berisi makanan oleh tikus.
f. Reasoning:merupakan perilaku dengan penalaran terlebih dahulu, contoh: pada manusia.
3. Perilaku Bawaan, Taksis, Refleks, dan Insting. Bentuk perilaku dapat dibedakan menjadi:
(a)Perilaku bawaan
Perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan faktor- faktor lingkungan. Perilaku memperlihatkan suatu kisaran variuasi fenotip (norma reaksi) yang bergantung pada lingkungan, dimana genotype itu diekspresikan. Factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan. Hal ini meliputi lingkungan kimiawi di dalam sel dan juga semua kondisi hormonal, kondisi kimiawi dan fisik yang dialami oleh seekor hewan yang sedang berkembang di dalam sebuah sel telur atau di dalam rahim.
(b)Taksis
Taksis merupakan reaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada suatu tertentu terhadapnya.
(c) Refleks
Refleks merupakan respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir artinya sifatnya ditentukan oeh pola reseptor saraf dan efektor yang diwariskan. Refleks rentan akan pemberian mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik yang mengarahkan kontraksi refleks otot, menghambat kontraksi otot-otot antagonis dan terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannnya perintah-perintah dari otak diteruskan, dan dengan cepat serta otomatis membuat setiap penyesuaian sebagai pengganti yang perlu.
(d)Naluri (Insting)
Naluri merupakan pola perilaku kompleks yang sebagaimana refleks, merupakan bawaan, bersifat agak tidak fleksibel dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan serangkaian aksi. Pelepasan Perilaku naluriah. Sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe perilaku naluriah tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali respon. Isyarat yang memicu aksi naluriah disebut pelepasan. Begitu respon tertentu dilepaskan, biasanya langsung selesai walaupun stimulus efektif segera diriadakan.
4. Perilaku terajar
Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasikan permanen sebagai akibat dari pengalaman individu.
(a) Kebiasaan, merupakan perilaku hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan/habituasi dan nerupakan suatu contoh belajar sejati.
(b) Keterpatria/tanggap tiru imprinting, merupakan pembelajaran yang terbatas pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan seekor hewan dan pada umumnya tidak balik/irreversible. Ikatan antara indukan dan anak pada spesies yang merawat anak merupakan suatu bagian kritis dalam siklus reproduksi. Jika itu gagal, induk tidak akan memelihara anaknya. Hasilnya adalah kematian keturunannya dan hilangnya kelestarian reproduksi bagi induk tersebut.
(c) Respon yang diperlazimkan, merupakan perilaku terajar yang paling sederhana, yang pada dasarnya adalah respon sebagai hasil pengalaman. Disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda dengan yang semula memicunya. Pelaziman terjadi paling cepat bila stimulus yang bukan diperlazimkan dan stimulus yang diperlazimkan sering diberikan bersama sama, tidak ada pengalihan perhatian dan diberikan semacam hadiah/imbalan untuk penampilan/prestasi yang berhasil terhadap respon masyarakat tadi.
(d) Pelaziman instrumental, merupakan prinsip pelaziman dapat dipakai melatih hewan melakukan tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini hewan ditempatkan pada suatu keadaan sehingga dapat bergerak bebas dan melakukan sejumlah kegiatan perilaku yang berlain-lain.
Sumber: Modul PPG (Pendidikan Profesi Guru)
Modul 3, Kegiatan Belajar 4. Respon Fisiologi Makhluk Hidup
Penulis: Dr Martina Restuati, M. Si, dkk
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar