Model dan Jenis-jenis e-commerce
Ada dua istilah yang digunakan dalam membahas jenis-jenis e-commerce, ada yang menyebutkan dengan istilah model e-commerce dan ada yang menyebutkan dengan istilah jenis e-commerce. Dalam pembahasan ini keduanya dianggap sama.
model e- commerce
Sarwono & Martadiredja (2008) menjelaskan beberapa model e- commerce antara lain:
1. Model “Store Front”.
Store front ialah kombinasi proses transaksi, sekuriti, pembayaran secara online, serta penyimpanan informasi yang memungkinkan para pedagang untuk menjual dagangannya secara online melalui website. Store front merupakan konsep dasar perdagangan elektronik (e- commerce) dimana terjadi interaksi penjual dan pembeli secara tidak langsung.
2. Model lelang
Model ini berfungsi sebagai forum dimana para pengusaha online dapat memasukkan web-web tertentu dan berfungsi sebagai penawar (bidder) atau penjual (Seller). Jika seseorang berperan sebagai penjual produk, maka yang bersangkutan dapat mencari situs-situs yang menyediakan barang-barang yang dicari, melihat-lihat kegiatan penawaran saat itu dan memasang penawaran.
3. Model Portal
Model portal merupakan bentuk lain dalam e-commerce Portal berisi berbagai informasi yang meliputi berita politik, ekonomi, olahraga,
seni dan informasi- informasi yang dibutuhkan masyarakat. Di Indonesia situs portal yang paling terkenal ialah http://www.detil.com. Portal ini menawarkan jasa berita dan berbagai informasi lainnya. Sampai saat ini portal ini mampu memberikan layanan berita ke konsumen secara cepat dan akurat.
4. Model “Dynamic Pricing”
Model “Dynamic Pricing” atau penetapan harga merupakan model yang mengikuti pola mekanisme bisnis, yaitu bagaimana transaksi bisnis berlangsung dan produk-produk diberi harga untuk ditawarkan secara online kepada konsumen. Dengan demikian seorang konsumen dapat memilih/membeli suatu produk dengan tawaran harga yang paling rendah. Strategi lain ialah dengan cara menawarkan produk-produk atau jasa tertentu secara gratis. Caranya ialah perusahaan-perusahaan tersebut membentuk kemitraan strategis dan menjual iklan. Melalui kemitraan ini, maka perusahaan tersebut dapat menurunkan harga produk bahkan dapat menjual secara gratis kepada konsumen.
5. Model “Online Trading”.
Model “Online Trading” biasanya digunakan bentuk perdagangan sekuritas (saham). Perdagangan saham online dilakukan oleh para broker secara online. Konsumen/ pembeli dapat melakukan penelitian terhadap sekuritas, membeli dan menjual investasi melalui computer yang tersambung dengan internet.
6. Model “Online Loan”
Online Loan atau pinjaman secara online merupakan salah satu bisnis online yang sudah cukup popular. Konsumen saat ini dapat mencari pinjaman (kredit) secara online melalui internet. Salah satu portal yang memberi pinjaman secara online ialah E-Loan dengan alamat www.eloan.com. Situs ini menawarkan layanan kartu kredit, pinjaman pembelian rumah dan peralatan, serta kalkulator untuk membuat konsumen mahir dalam memutuskan mencari pinjaman.
7. Layanan Perjalanan secara Online
Saat ini, bagi orang yang senang bepergian akan lebih mudah mengaturnya karena mulai pemilihan tujuan/objek wisata, booking hotel dan alat transportasi dapat dipesan secara online.
8. Belajar secara Online (Elearning)
Dengan semakin majunya teknologi internet, banyak orang yang memanfaatkan internet sebagai sarana/media dan sumber belajar secara online.
jenis-jenis transaksi e-commerce
Menurut Ahmadi dan Hermawan (2013) Model bisnis e- commerce merupakan metode melakukan usaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Lebih lanjut Ahmadi dan Hermawan (2013) juga menjelaskan jenis-jenis transaksi e-commerce diantaranya sebagai berikut.
1. Collaborative Commerce (C-Commerce)
Collaborative Commerce yaitu kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerjasama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply chain).
2. Business to Business,
E-commerce tipe ini meliputi transaksi antar organisasi yang dilakukan elektronik market. karakteristiknya adalah:
a. Trading partners yang saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah sangat mengenal, maka pertukaran informasi tersebut dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang digunakan antara kedua system tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.
c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu patner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
d. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
3. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer yaitu penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu. karakteristiknya adalah:
a. Terbuka untuk umum, dimana informasi di sebarkan secara umum pula.
b. Service yang dilakukan juga secara umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh orang banyak. Sebagai contoh, karena system web sudah umum dikalangan masyarakat maka system yang digunakan adalah system web pula.
c. Service yang digunakan adalah berdasarkan permintaan.
Konsumen berinisiatif sedangkan produsen harus siap memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut.
4. Consumer-to.Business (C2B)
Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
5. Customer to Customer (C2C)
C2C yaitu konsumen menjual secara langsung ke konsumen lain atau mengiklankan jasa pribadi di internet. Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa kepada orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke pelanggan, yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar