Tata Krama Dalam Transaksi Jual Beli Menurut Islam Beserta Dalilnya
Berikut beberapa Tata Krama Transaksi Jual Beli dalam Islam dengan dalilnya :
1) Tidak terlalu banyak dalam mengambil laba.
2)
Jujur dalam bertransaksi. Menjelaskan kedaaan komoditi baik kelebihan
atau kekurangannya tanpa ada kebohongan. Rasulullah Saw. Bersabda:
“Sesungguhnya
para pedagang dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan durhaka,
kecuali orang yang takwa kepada Allah Swt., berbuat baik (dalam
bertransaksi), dan jujur”. (HR. Turmużi)
3) Dermawan dalam bertransaksi baik penjual dengan cara mengurangi harga
barang atau pembeli dengan cara menambah harga barang.
رحِم الله رَجُلا سَمْحَا إذا باع، وإذا اشترى، وإذا اقْتَضَى
“Allah Swt. Mengasihi seseorang yang dermawan ketika menjual, membeli dan menagih hutang”. (HR. Bukhari)
4) Sunnah menjauhi sumpah walaupun jujur. Firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah
(2) : 224
وَلَا تَجْعَلُوا۟ ٱللَّهَ عُرْضَةً لِّأَيْمَٰنِكُمْ أَن تَبَرُّوا۟ وَتَتَّقُوا۟ وَتُصْلِحُوا۟ بَيْنَ ٱلنَّاسِ
“Jangahlah
kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk
berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia”.
(QS. Al-Baqarah [2] : 224)
5) Disunnahkan memperbanyak sedekah sebagai pelebur dosa yang terjadi ketika
transaksi. Rasulullah Saw. bersabda:
“Wahai
golongan para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa menghadiri
transaksi jula beli. Maka campurlah transaksi jual beli dengan sedekah”.
(HR. Turmużi)
6) Sunnah mencatat transaksi yang dilakukan dan jumlah piutang. Berdasarkan firman Allh Swt. QS. Al-Baqarah (2) : 282
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَٱكْتُبُوهُ ۚ
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”. (QS. Al-
Baqarah [2] : 282)
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar